Jumat, April 19, 2024
Google search engine
BerandaInforial Pemerintah AcehPlt Gubernur Aceh: Masjid Lambang Syiar Islam

Plt Gubernur Aceh: Masjid Lambang Syiar Islam

Banda Aceh (Waspada Aceh) – “ Sebagai daerah yang melaksanakan Syariat Islam, kemakmuran masjid harus menjadi lambang syiar agama Islam di bumi Serambi Mekkah, Aceh,“ kata Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, ketika meresmikan Masjid Haji Keuchik Leumiek di Gampong Lamseupeung, Lueng Bata, Banda Aceh, Senin (28/1/2019).

Kemakmuran masjid, kata Nova, baik dari aspek pelaksanaan shalat berjamaah maupun aktivitas keagamaan lainnya, merupakan syiar agama yang harus secara terus menerus dikembangkan di bumi Aceh.

“Untuk mewujudkannya, maka orientasi fungsi harus lebih menonjol dan dominan dibandingkan orientasi fisik bangunannya,” lanjut Nova.

Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, menyerahkan santunan kepada anak yatim Gampong Lamsepeung. (Foto/Ist)
Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, menyerahkan santunan kepada anak yatim Gampong Lamsepeung. (Foto/Ist)

Dalam kesempatan tersebut, Nova juga menyampaikan apresiasi khusus kepada Harun Keuchik Leumiek dan keluarga, yang telah membangun masjid tepat di sisi sungai Krueng Aceh.

Harun Keuchik Leumiek adalah salah satu tokoh Aceh yang sangat dikenal luas. Bukan hanya sebagai pengusaha, Harun Keuchik Leumiek juga dikenal sebagai seorang wartawan senior dan sejarawan Aceh.

“Terima kasih dan apresiasi mendalam kepada Ayah Harun Keuchik Leumik beserta seluruh keluarga besar, yang dengan semangat dan kerja keras beliau telah berhasil mendirikan sebuah masjid yang diberi nama Masjid Haji Keuchik Leumiek.”

Nova pada kesempatan itu mengutip surat At-Taubah ayat 18, yang artinya tentang memakmurkan masjid.

“Ayat ini menegaskan bahwa yang dapat memakmurkan masjid itu hanyalah orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir. Ini menyangkut aspek aqidah. Mendirikan shalat dan menunaikan zakat adalah aspek syariah,” kata Nova.

Sedangkan tidak takut selain kepada Allah, lanjut Nova, adalah aspek akhlak. Artinya, makmur atau tidaknya sebuah masjid, adalah cerminan dari kekuatan aqidah, syariah, dan akhlak jamaah masjid.

Nova meyakini, dengan segala militansi dan upaya yang telah dilakukan oleh Harun Keuchik Leumiek dan keluarga, masjid yang dibangun oleh keluarga besar itu akan dikelola dengan baik sebagai upaya mewujudkan pengelolaan masjid yang professional dan syar’i..

“Saya yakin, Syari’at Islam di Aceh sudah mendekati kaffah. Generasi muda pun sudah mulai bangga dan berani menyatakan bahwa Aceh negeri Syari’ah. Saya berharap pada saatnya nanti, Aceh benar-benar menjadi negeri bersyari’ah Islam yang kaffah. Yang tidak hanya di kulit tapi jauh menjangkau ke dalam,” harap Nova.

Haji Harun Keuchik Leumiek, dalam kesempatan itu menjelaskan, masjid yang dibangun di atas tanah seluas 2500 meter ini terinspirasi oleh bangunan masjid-masjid di Timur Tengah. Masjid yang mulai dibangun sejak tahun 2016 ini mampu menampung hingga seribu jama’ah.

“Luas sebenarnya adalah 3500 meter, namun seribu meter lainnya digunakan untuk pembangunan balai dan tempat penampungan anak-anak korban tsunami. Saat ini ada 100 santri yang kita tampung dan kita danai semua kebutuhan hidup harian dan pendidikannya,” ungkap Harun Keuchik Leumiek.

“Masjid ini dibangun oleh keluarga Haji Keuchik Leumik untuk dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat. Nantinya, masjid ini juga akan difungsikan untuk berbagai kegiatan sosial keagamaan lain yang berguna bagi masyarakat,” sambung pria yang akrab disapa Ayah Harun itu.

Acara turut dihadiri oleh Wali Nanggroe Aceh, Wali Kota Banda Aceh, serta sejumlah pejabat Aceh lain dan masyarakat, diisi dengan penyerahan santunan kepada anak yatim Gampong Lamsepeung. (adv)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER