Banda Aceh (Waspada Aceh) – Penjabat (Pj) Wali Kota Banda Aceh Bakri Siddiq meminta kepada semua pejabat Pemko untuk menghentikan semua aktivitas saat berkumandang azan. Penegakan syariat Islam akan menjadi salah satu program prioritasnya.
Hal itu disampaikan Bakri Siddiq saat membuka Coffee Morning dan Rapat Koordinasi Forkopincam Kuta Alam dengan stakeholder terkait di Gampong Laksana, Banda Aceh, Kamis (21/7/2022).
“Saya memulai untuk kembali menegakkan syariat Islam dimulai dari Pemko Banda Aceh lebih dulu. Saya minta kepada semua pejabat termasuk camat hingga keuchik dapat mendukungnya,” kata Bakri.
Bakri mengatakan syariat Islam harus dimulai dari Pemko kemudian diikuti oleh masyarakat. Dia berharap dukungan masyarakat agar program ini dapat terlaksana dengan baik.
“Jadi, saya berharap dukungan masyarakat, bapak ibu semua bisa mendukung ini. Karena saya mulai dari Pemko dulu, setiap kumandang azan tinggalkan semua aktivitas itu, segera pergi ke masjid,” ujarnya.
Bakri menyatakan hal itu sudah dimulainya lebih dulu dengan program yang diberi nama Sajadah Fajar. Bakri berkeliling setiap hari dari satu masjid ke masjid lain setiap waktu Subuh.
“Ada 105 masjid di Banda Aceh, nanti semua akan saya datangi waktu Subuh dengan Sajadah Fajar namanya. Jadi, saya akan menyerap aspirasi masyarakat termasuk tokoh agama bagaimana menata Pemko Banda Aceh kedepannya,” ungkapnya.
Hal serupa juga disampaikan Bakri seusai meninjau Gedung Pasar Atjeh Jalan Pangeran Diponegoro, Baiturahman, Banda Aceh. Bakri mengatakan penegakan syariat Islam dimulai tidak hanya di Pemko saja, namun di masyarakat.
“Saat ini, penataan beberapa kawasan wisata akan kita lakukan. Jika diperlukan penerangan maka akan kita siapkan nanti, seperti Ulee Lheue. Kawasan wisata di sana, karena Banda Aceh ini tujuan wisata,” ungkapnya.
Bakri menegaskan penataan kawasan wisata akan dilakukannya, apalagi cerminan Provinsi Aceh berada di Kota Banda Aceh. Untuk itu, dia ingin, penegakan syariat Islam ini disiplin dilaksanakan Pemko Banda Aceh, agar bisa menjadi contoh dan diikuti oleh kabupaten/kota lain di Aceh. (sulaiman achmad)