Banda Aceh (Waspada Aceh) – Ketua DPRA Zulfadhli langsung menemui massa aksi Aliansi Rakyat Aceh yang menggelar demo di halaman Gedung Dewan, Senin (1/9/2025).
Didampingi Kapolda Aceh Brigjen Marzuki Ali Basyah, Zulfadhli duduk bersama massa mendengarkan tuntutan yang disuarakan. Selain Zulfadhli, hadir juga Wakil Ketua DPRA Ali Basrah dan Shalihin, Ketua Komisi III Aisyah Ismail, serta anggota DPRA lainnya termasuk Salmawati.
Usai dialog, Zulfadhli menandatangani Pernyataan Sikap dokumen itu berisi komitmen DPRA untuk mengawal tuntutan massa, di antaranya reformasi DPR dan Polri, penuntasan pelanggaran HAM, penolakan pembangunan batalyon di Aceh, evaluasi tambang, pembebasan aktivis yang ditahan, hingga transparansi dana Otsus.
“Masyarakat telah menyampaikan aspirasi, dan kami berkomitmen menjadikannya agenda prioritas. Janji tanpa bukti hanya mencederai harapan rakyat,” ujar Zulfadhli di hadapan massa.
Aksi yang sempat diwarnai pengibaran bendera Bintang Bulan, bendera One Piece, dan teriakan “Aceh Merdeka” berlangsung kondusif.
Sebelum massa masuk ke halaman gedung, sempat terjadi ricuh sesaat akibat lemparan dari peserta aksi dan upaya penghadangan, namun situasi segera terkendali.
Aksi ditutup dengan penampilan teaterikal yang menggambarkan keresahan warga terhadap kebijakan negara dan elit politik.
Dalam pertunjukan itu, dua sosok tampak bersimbah darah, simbol perlawanan rakyat yang sedang berjuang. Setelahnya, massa kembali bershalawat sebelum membubarkan diri dengan tertib. (*)
