“Percikan air seperti embun bertebaran, menambah keindahan yang luar biasa di balik hutan Krueng Teunom Aceh Jaya”
Tersembunyi di balik rimbunnya hutan dan deretan tebing tinggi, Air Terjun Ceuraceu Emboen di Desa Alue Jang, Kecamatan Pasie Raya, Kabupaten Aceh Jaya, menyajikan pemandangan yang menyejukkan hati.
Suara gemericik air yang jatuh dari ketinggian, berpadu dengan keheningan alam. Meskipun cuaca mendung menyelimuti langit sejak pagi, hal itu tidak menghalangi niat kami untuk mengunjungi destinasi wisata alam yang sedang naik daun ini.
Dengan waktu tempuh sekitar 3 jam perjalanan dari Kota Banda Aceh, kami melintasi jalanan mulus yang tenang, membuat perjalanan terasa semakin cepat. Dari Simpang Pasar Teunom, perjalanan dilanjutkan selama 40 menit menuju Gampong Alue Jang.
Setibanya di desa, kami disambut hangat oleh Maulidi, yang lebih akrab disapa Cekdi, Ketua Kelompok Sadar Wisata Ceuraceu Emboen. Setelah menitipkan kendaraan di rumah warga, Cekdi memandu kami memulai petualangan menuju air terjun tersebut.
Perjalanan dimulai dengan menaiki speedboat di tepian Krueng Teunom. Dengan tim berjumlah 8 orang, kami menyusuri sungai ini selama sekitar 2 jam. Cekdi menjelaskan bahwa biaya operasional untuk satu speedboat yang dapat menampung hingga 8 orang adalah sekitar Rp1,2 juta.
Krueng Teunom, yang juga dikenal sebagai jalur rafting, menawarkan panorama tebing-tebing tinggi dan suara gemercik air yang menenangkan.
Di sepanjang perjalanan, kami dapat melihat kebun durian milik warga yang membentang di tepi sungai.
Setelah beristirahat sejenak di tepi sungai dan menikmati makan siang, kami melanjutkan perjalanan menuju Air Terjun Ceuraceu Emboen. Beberapa anggota tim juga mencoba memancing ikan kerling sambil menikmati air terjun mini yang terletak di dekatnya.

Kami juga menyempatkan diri untuk mengunjungi Goa Walet Pasie Manyang, yang terkenal dengan stalaktit eksotis yang menggantung di dinding goa.
Trekking menuju air terjun dimulai dengan jalur setapak yang telah dibangun oleh pengelola wisata, memudahkan akses bagi pengunjung. Beberapa tanjakan dilengkapi dengan tali untuk membantu pendakian.
Setelah 15 menit, kami akhirnya sampai di tujuan utama. Himpitan pegunungan dan aliran sungai yang masih asri serta udara sejuk membuat kami merasa seolah-olah berada di sebuah surga tersembunyi.
Salah satu pengunjung, Fitri, tampak sangat terpesona dengan pemandangan tersebut.

“Wah, segernya! Udara sejuk, jadi kepingin berlama-lama di sini,” ujarnya sambil berfoto dan menikmati kesegaran air terjun
Sejak dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata pada tahun 2021, destinasi ini semakin banyak menarik perhatian wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
Bahkan, baru-baru ini ada kunjungan dari wisatawan asal Polandia dan Malaysia. Meski demikian, Cekdi menekankan perlunya perbaikan infrastruktur, seperti jalur bot yang lebih baik, penginapan bernuansa alam, MCK, tempat ibadah, serta fasilitas lainnya untuk meningkatkan kenyamanan dan daya tarik wisatawan.
“Jika infrastrukturnya memadai, kami bisa mengembangkan paket wisata, termasuk homestay bagi wisatawan mancanegara,” kata Cekdi.
Air terjun ini menghadirkan percikan air yang seperti embun bertebaran, dan itu adalah keindahan yang luar biasa di balik hutan Krueng Teunom Aceh Jaya. (*)