Aceh Besar (Waspada Aceh) – Melihat limbah sebagai berkah, Taufikul Hadi (32), pemuda asal Gampong Lambeugak, Kecamatan Kuta Cot Glie, Kabupaten Aceh Besar, sukses mengolah kotoran sapi menjadi pupuk kompos berkualitas tinggi.
Tak hanya menguntungkan secara ekonomi, inovasinya juga memberi harapan baru bagi petani yang ingin lepas dari ketergantungan pupuk kimia.
Dengan peralatan sederhana, Taufik mampu memproduksi 7 hingga 10 ton kompos per hari. Usahanya ini telah menyerap enam tenaga kerja lokal dan terus berkembang seiring meningkatnya permintaan petani di berbagai daerah.
“Tujuan kami bukan hanya produksi, tapi juga mendampingi petani agar bisa mengaplikasikan kompos secara tepat,” ujar Taufik, Minggu (3/8/2025).
Menurut Taufik, kompos produksinya menggunakan bahan utama kotoran sapi sebanyak 60 persen, ditambah abu sekam padi, jerami, dan sampah rumah tangga.
Ia menyebut, campuran tersebut menghasilkan pupuk organik unggulan yang dapat digunakan untuk berbagai jenis tanaman, mulai dari sayur-sayuran, tanaman tahunan, hingga tanaman hias.
“Kompos ini tak hanya menyuburkan, tapi juga memperbaiki struktur tanah. Jika digunakan rutin, hasil panen bisa meningkat tanpa harus bergantung pada pupuk kimia,” katanya.
Selain mengurangi limbah kotoran hewan, inisiatif ini dinilai mendukung gerakan pertanian berkelanjutan. “Kami ingin tanamkan ke petani bahwa bertani ramah lingkungan itu mungkin, dan bisa dimulai dari limbah ternak sekitar kita,” tuturnya. (*)
