Sabtu, Oktober 19, 2024
BerandaPerpustakaan Aceh Berbenah, Siapkan Rooftop Garden dan Cafe Literasi

Perpustakaan Aceh Berbenah, Siapkan Rooftop Garden dan Cafe Literasi

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Perpustakaan Aceh sedang bertransformasi menjadi pusat literasi modern yang ramah bagi seluruh kalangan, termasuk penyandang disabilitas.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh, Edi Yandra, mengatakan hal itu dalam acara Bincang Literasi bertema “Menghadapi Kegagalan dengan Stoikisme” yang menghadirkan penulis buku best-seller, Henry Manampiring, pada Sabtu (18/10/2024).

Edi Yandra menyebut bahwa perpustakaan masa kini harus mampu bersaing dengan tempat-tempat berkumpul lainnya, seperti mal dan kafe. “Kenapa kita suka ke mal? Karena fasilitasnya lengkap dan nyaman. Kami ingin membuat perpustakaan ini menjadi tempat yang lebih nyaman, bahkan lebih menarik daripada warung kopi,” ujarnya.

Perpustakaan sebagai Pusat Kreativitas

Perpustakaan Aceh saat ini telah menyediakan 17 layanan, mulai dari layanan khusus anak-anak hingga ruang pentas seni. Edi  menjelaskan  perpustakaan ini didesain tidak hanya sebagai tempat membaca, tetapi juga sebagai ruang komunitas yang bisa menjadi tempat berkumpulnya generasi muda untuk belajar, berkreasi, dan berbagi ilmu.

“Ini bukan hanya tempat baca, tapi juga pusat wisata literasi. Kita ingin membuat generasi muda merasa nyaman dan tertarik untuk datang ke sini, menjadikannya sebagai alternatif tempat berkumpul selain di kafe,” ungkap Edi.

Untuk mendukung visi tersebut, Perpustakaan Aceh akan menghadirkan Rooftop Garden Library yang direncanakan rampung pada 2025. Ruang terbuka ini akan dilengkapi dengan kafe yang menyajikan beragam makanan dan minuman, serta pojok baca berisi cerpen dan komik yang disesuaikan dengan minat anak muda hingga orang dewasa.

Meski tingkat kegemaran membaca di Aceh tercatat masih berada di angka 6,6, Edi optimistis bahwa Aceh mampu memperbaiki capaian ini seiring dengan upaya peningkatan fasilitas literasi. Sebagai perbandingan, Yogyakarta saat ini berada di puncak dengan skor 80.

“Jika semua pihak bergerak bersama untuk mencerdaskan anak bangsa, saya yakin Aceh bisa bersaing. Harapan kami, perpustakaan ini menjadi tempat lahirnya generasi hebat yang memiliki minat baca tinggi,” ujar Edi.

Ia juga menyoroti banyaknya tokoh Aceh yang berkontribusi dalam bidang literasi, seperti penulis, pengarang, dan pelestari hikayat. Oleh karena itu, Edi mengajak seluruh masyarakat untuk memanfaatkan perpustakaan sebagai tempat untuk mengembangkan minat baca dan kreativitas.

Dengan perpustakaan yang terus berbenah dan berbagai fasilitas baru yang ditawarkan, Perpustakaan Aceh diharapkan menjadi ikon baru bagi literasi dan kebudayaan di Aceh. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER