Banda Aceh (Waspada Aceh) – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh merilis data ekspor-impor bulan Desember 2023. Menurut data tersebut, nilai ekspor barang asal Aceh pada bulan tersebut mencapai 42,39 juta dolar AS, atau Rp658,77 miliar, naik 76,31 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Kenaikan ekspor Aceh didorong oleh permintaan tinggi dari negara-negara tujuan, terutama India, Thailand, dan Amerika Serikat. Komoditas utama yang diekspor adalah bahan bakar mineral, kopi, rempah, dan ikan olahan.
Hal ini disampaikan Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Aceh, Titiek Zurriyati, dalam konferensi pers yang berlangsung di Kantor BPS Aceh, Senin (15/1/2024).
Sementara itu, nilai impor Aceh pada Desember juga mengalami kenaikan, yaitu sebesar 49,51 persen menjadi 39,33 juta dolar AS atau Rp611,41 miliar . Impor Aceh didominasi oleh gas butana dan propana dari Qatar, beras dari Thailand, dan mesin-mesin dari Amerika Serikat.
“Dengan demikian, neraca perdagangan luar negeri Aceh pada bulan Desember 2023 mengalami surplus sebesar 3,07 juta dolar AS atau sebesar Rp47,36 miliar Ini merupakan kinerja positif yang menunjukkan daya saing produk-produk Aceh di pasar internasional,”jelasnya.
Titiek mengatakan bahwa data ekspor-impor Aceh merupakan salah satu indikator penting untuk mengukur perkembangan perekonomian daerah. Ia berharap data tersebut dapat dimanfaatkan oleh pemerintah dan pengguna data lainnya untuk merumuskan kebijakan yang tepat.
Sepanjang tahun 2023, ekspor Aceh secara kumulatif mencapai 609,35 juta dolar AS atau Rp9,48 triliun, turun 18,30 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Di sisi lain, impor Aceh sepanjang tahun 2023 mencapai 148,02 juta dolar AS atau Rp2,3 triliun, naik 30,14 persen dibandingkan tahun sebelumnya. (*)
