Banda Aceh (Waspada Aceh) – Kegiatan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Lampulo, Banda Aceh, terhenti sementara akibat peringatan tsunami dan persiapan acara Keunduri Laot yang berlangsung pada 24-26 Desember 2024.
Selama periode ini, aktivitas pelelangan dan grosir ikan dihentikan. Panglima Laot Lhok Krueng Aceh dalam pemberitahuan resminya menyatakan bahwa Keunduri Laot, doa bersama, dan santunan anak yatim akan dilaksanakan pada Kamis (26/12/2024) di PPS Kuta Raja Banda Aceh.
Dalam pemberitahuan yang ditempel di lokasi tersebut, kegiatan persiapan dan pembersihan tempat dimulai sejak 24 Desember 2024, dengan pelarangan operasional sementara untuk boat di wilayah adat Laot Lhok Krueng Aceh.
Akibat ditutupnya TPI Lampulo, sebagian nelayan pindah ke samping pelabuhan untuk menjual ikan.
Salah seorang nelayan, Ayub, mengungkapkan bahwa TPI Lampulo ditutup untuk sementara waktu sebagai bagian dari penghormatan terhadap peringatan tsunami dan pelaksanaan Keunduri Laot.
“Hari ini dan besok TPI Lampulo tidak buka karena memperingati tsunami. Hari Jumat TPI Lampulo kembali beroperasi,” ujarnya.
Penutupan ini berdampak langsung pada harga ikan di pasar. Harga ikan mengalami lonjakan signifikan, dengan ikan tongkol mencapai Rp20.000 per kilogram, ikan sisik Rp40.000, dan tuna Rp50.000 per kilogram.
Sebelumnya, harga ikan sisik hanya Rp30.000 per kilogram, begitu juga dengan ikan yang lainnya. Kelangkaan pasokan akibat nelayan yang tidak melaut selama dua hingga tiga hari menjadi alasan utama kenaikan harga ini.
“Sekarang stok ikan sangat sedikit, dan para toke memanfaatkan kesempatan ini untuk menaikkan harga,” kata Ayub.
Kondisi ini menyebabkan daya beli masyarakat menurun. Warga hanya membeli ikan untuk kebutuhan pokok rumah tangga. Aktivitas normal, termasuk pelelangan ikan, diperkirakan baru akan kembali pada 27 Desember 2024. (*)