Senin, Mei 6, 2024
Google search engine
BerandaDisbudpar AcehPerahu Hias Warnai Sungai Krueng Aceh

Perahu Hias Warnai Sungai Krueng Aceh

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Sebanyak 18 perahu hias berlomba menampilkan keindahan dan kekayaan budaya Aceh di Krueng Aceh kawasan Peunayong Banda Aceh, Minggu sore (5/11/2023).

Perahu hias ini mengusung konsep jalur perdagangan rempah, salah satu warisan sejarah dan kebanggaan Aceh di masa lalu, Pawai perahu hias ini merupakan bagian dari rangkaian Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8 bertajuk “Rempahkan Bumi, Pulihkan Dunia”.

Aceh memiliki warisan sejarah yang luar biasa dalam perdagangan rempah, dan perahu sebagai alat transportasi utama.

Pawai perahu hias ini dimulai pukul 16:30 WIB turut disaksikan oleh Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, yang juga ikut menaiki salah satu perahu. Masing-masing perahu dihias dengan nuansa rempah daerahnya dengan berbagai konsep atau tema yang beragam dan menarik dengan tetap mengedepankan unsur kearifan lokal.

Misalnya, perahu dari Simeulue yang dihias dengan ikon lobster sebagai potensi hasil wilayah tersebut. Kemudian, perahu dari Aceh Selatan yang didesain dengan ornamen naga serta mengenalkan daerah tersebut sebagai penghasil pala.

Kabupaten Pidie Jaya, yang menampilkan ekspedisi lada sicupak. Mengenang jasa Panglima Nyakdo, pemimpin ekspedisi abad ke-16 Masehi, yang membawa lada dari Pidie Jaya ke berbagai daerah.

Daerah yang menjadi peserta pawai perahu hias di antaranya adalah Aceh Barat, Aceh Tenggara, Aceh Timur, Kota Langsa, Aceh Tamiang, Simeulue, Pidie Jaya, Aceh Selatan, Aceh Besar, Aceh Singkil, Kota Sabang, Bireuen, Lhokseumawe, Subulussalam, Aceh Jaya, dan Banda Aceh.

Namun, perahu hias dari Kota Lhokseumawe mengalami insiden saat bagian sebelah kiri ornamennya jatuh dan terendam air. Hal ini membuat perahu hias tersebut tidak bisa melanjutkan pawai dan harus kembali ke dermaga.

Pawai perahu hias ini tidak hanya diikuti oleh perwakilan dari berbagai daerah di Aceh, tetapi juga diikuti oleh Panglima Laot Kota Banda Aceh, yang merupakan tokoh adat nelayan Aceh. Selain itu, turut serta pada pawai ini yaitu Jetski, Basarnas, dan Pol Airud.

Antusiasme warga menyaksikan pawai perahu hias ini sangat tinggi. Warga memenuhi bantaran sungai dan jembatan untuk melihat indahnya ornamen kapal hias. Salah satu penonton, Azizah, 45, mengaku sengaja datang lebih awal untuk melihat perahu hias dari daerah asalnya, Kota Langsa.

“Perahu hiasnya keren-keren, dari pawai perahu hias ini jadi banyak tau potensi daerah di Aceh, misalnya di Aceh Selatan yang kaya dengan buah palanya,” kata Azizah. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER