Banda Aceh (Waspada Aceh) – Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh mendorong penyuluh pertanian lapangan (PPL) agar memiliki kreativitas dan inovasi dalam memberikan pendampingan untuk meningkatkan kapasitas dan produktivitas petani.
Kepala Bidang Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Perkebunan Distanbun Aceh, Mukhlis mengatakan, produktivitas tanaman pangan maupun holtikultura tidak hanya ditentukan petani semata namun juga termasuk kegiatan pendampingan dan penyuluhan oleh PPL.
Menurutnya, peranan penyuluh pertanian sangat penting dalam mengembangkan kemampuan petani. Pendampingan oleh penyuluh kepada petani harus lebih kreatif dan inovatif. Dengan begitu dapat meningkatkan kapasitas dan produktivitas sumber daya manusia (SDM) petani.
“Meski pemanfaatan teknologi dapat membantu para petani mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam pendampingan, penyuluhan secara langsung pun harus tetap berjalan,” kata Mukhlis menjawab Waspadaaceh.com, Jumat (23/9/2022).
Kelembagaan penyuluhan pertanian, menurut Mukhlis, berada di tingkat kecamatan dari masing-masing kabupaten/kota yang berada di bawah naungan Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP3K).
Menurut data SIMLUHTAN (Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian), jumlah total keseluruhan BP3K. di Provinsi Aceh mencapai sebanyak 274.
“Pusat kontrol penyuluhan pertanian level paling bawah melalui BP3K di masing-masing kecamatan. Salah satu tugas penyuluh yakni mendata produktivitas petani,” ujar Mukhlis.
Mukhlis juga menyampaikan saat ini ada 4.053 penyuluh pertanian di Aceh. Kelompok tani perwilayah sebanyak 30.788 kelompok tani.
Penyuluh pertanian berfungsi sebagai mata rantai penghubung antar dua sistem sosial, yaitu pemerintahan lingkup pertanian dengan masyarakat tani. Di samping peranan penyuluh sebagai guru pertanian, penasehat, penganalisis, juga sebagai kawan yang memberi dorongan bekerja.
Peran Distanbun Aceh dalam hal ini melakukan pembinaa pada level penyuluh, sedangkan penyuluh yang akan memberikan pembinaan kepada petani. Penyuluh yang membina petani di wilayah kerjanya, memberikan pembinaan dalam berbagai sektor tergantung jenis tanaman potensial di wilayah kerjanya. Baik tanaman pangan seperti kegiatan Pajale (padi, jagung, kedelai) maupun tanaman holtikultura.
Untuk itu penyuluh diminta serius dalam memberikan pembinaan, menyampikan pesan inovatif sehingga mampu mengubah dan mendorong perubahan perilaku petani menjadi lebih baik dan produktif.
“Antara produksi dengan kualitas SDM sangat berkorelasi, dan perlu inovasi baru,” tuturnya.(*)