Sabtu, April 19, 2025
spot_img
BerandaPenjualan Online Pengaruhi Omzet Penjual Bendera Musiman di Aceh

Penjualan Online Pengaruhi Omzet Penjual Bendera Musiman di Aceh

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Mudahnya mengakses pembelian barang lewat online, termasuk untuk pembelian bendera Merah Putih, berdampak pada merosotnya omzet penjual bendera musiman di Banda Aceh.

Berdasarkan pengakuan dari pedagang di Jl. Teuku Umar, Banda Aceh, Safura Yulinda, menjelang H-3 HUT ke-78 Republik Indonesia, penjualan bendera Merah-Putih di Banda Aceh masih sepi. Hal ini, menurutnya, karena mayoritas pembeli lebih memilih via online, lantaran harga yang ditawarkan lebih murah.

“Kebanyakan orang sekarang pesan online. Lebih mudah dan harganya tentu lebih murah,” kata Safura Yulinda saat ditemui Waspadaaceh.com, Selasa (15/8/2023).

Faktor lain, lanjut Safura, karena menjamurnya penjual bendera di berbagai titik di Banda Aceh. Seperti, depan Masjid Raya Baiturrahman, depan Kantor DPRA, Jambotape, Beurawe, Batoh dan Setui.

Tak hanya itu, pembeli berkurang karena masyarakat masih menyimpan stok bendera Merah-Putih tahun lalu. Kendati demikian, tak bisa dipungkiri, ada juga instansi maupun kantor pemerintahan di Aceh tetap membeli bendera setiap tahunnya.

Dia mengakui, hanya bisa meraup omzet paling besar Rp1 juta per harinya. Ada pun, jenis bendera yang paling banyak menyumbang omzet, adalah jenis umbul-umbul dan background.

Hal yang sama diutarakan oleh pedagang bendera yang lain, Fitri Andriani. Dia mengakui penjualan tahun ini sepi dan pendapatannya terus merosot.

Fitri mengatakan alasan yang sama terhadap berkurangnya penjualan di tempatnya, karena banyaknya persaingan dimana-mana.

“Coba perhatikan sekarang hampir di semua titik pasti ada penjual bendera,” tutupnya. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER