Banda Aceh (Waspada Aceh) – Sebagaimana penekanan Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, tentang masih kurangnya dukungan Bank Aceh terhadap sektor UMKM,para pengusaha di Aceh juga mengeluarkan rekomendasi yang sejalan.
Para pengusaha Aceh telah merekomendasikan kepada Bank Aceh agar lebih berpihak kepada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sesuai dengan visi misi program Pemerintah Aceh.
Direktur Utama PT Makmur Inti Sawita, Makmur Budiman,SE, mengungkapkan hal itu, usai mengikuti rapat bersama Plt.Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, bersama Direktur Utama PT Bank Aceh Syariah, Haizir Sulaiman dan para pemegang saham pengendali, petinggi Bank Aceh Syariah serta kalangan dunia usaha di Kiryad Hotel Banda Aceh, Kamis (14/2/2019).
Makmur Budiman, yang menjadi narasumber dalam rapat tersebut menambahkan, hasil rapat juga merekomendasikan agar Bank Aceh Syariah menyediakan Training Centre untuk menciptakan pengusaha baru sesuai dengan visi misi program pembangunan Aceh.
“Kita berharap Bank Aceh memperbanyak kantor kas dalam rangka menciptakan pusat-pusat pertumbuhan di daerah pedesaan dan pesisir yang selama ini tidak dijamah oleh bank nasional,” lanjut Makmur mengutip poin rekomendasikan dalam rapat itu.
Menurut Makmur Budiman, Bank Aceh harus menjadi soko guru ekonomi untuk mengurangi angka kemiskinan. Bank Aceh juga harus memanfaatkan berlimpahnya dana desa, sekaligus menjemput keinginan masyarakat di pedesaan dan pesisir dalam menciptakan multiplier efek untuk bertumbuhnya centra-centra ekonomi yang baru.
Rapat tersebut, kata Makmur, juga merekomendasikan Bank Aceh untuk segera menginventarisir dan menjemput UMKM yang telah tumbuh dan akan tumbuh.
Tujuannya untuk mendengar keluhan-keluhan UMKM dalam rangka menyiasati keinginan gubernur untuk membangun Aceh dengan kolaborasi antara pemerintah dan investor dalam rangka focus mengembangkan UMKM.
Rekomendasi yang disampaikan itu, ujar Makmur, dimaksudkan untuk memajukan dan untuk mensejahterakan masyarakat Aceh baik di perkotaan maupun di pedesaan.
Selain itu dalam rangka mengurangi angka kemiskinan di Aceh, juga terkait dengan kebijaksanaan Bank Indonesia yang mengharuskan kredit UMKM menjadi 20 persen.(adv)