Banda Aceh (Waspada Aceh) – Ratusan pengusaha tahu dan tempe di Banda Aceh mendapat bantuan 20.000 masker, 400 handsanitizer dan 200 kotak suplemen kesehatan (multivitamin) dari PT.FKS Multi Agro, di gudang usaha tahu Timbul, Lorong Bandung No.21, Gampong Geuceu Kayee Jato, Banda Aceh, Senin (28/06/2021).
Penyerahan bantuan tersebut dilakukan secara simbolis dengan menerapkan protokol kesehatan (Prokes), kepada empat orang pengusaha, tiga orang mewakili importir kedelai PT.FKS Multi Agro Tbk dan enam orang pengurus Puskopti Aceh.
Bantuan secara simbolis itu diserahkan oleh Wali Kota Banda Aceh diwakili staf ahli Muzakkir, sedangkan mewakili PT.FKS Multi Agro Tbk, Andi (sales head) dan Ketua Pengurus Pusat Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Puskopti) Provinsi Aceh T.Tansri Jauhari.
Ketua Puskopti Aceh T.Tansri Jauhari mengatakan, PT. FKS Multi Agro selama ini telah membantu masker di seluruh Indonesia termasuk di Aceh. Provinsi Aceh setelah ditelusuri, kata dia, mendapat masker sebanyak 20 ribu maskes, handsanitizer 400 unit, dan multivitamin 200 kotak. Totalnya sebanyak 200 kantong.
Kata dia, Puskopti Aceh selama ini sudah bermitra dengan Gakoptindo PT FKS Multi Agro dan sudah berjalan selama 18 tahun. “PT FKS Multi Agro yang berdomisili di Indonesia, sangat peduli dengan COVID-19. Mereka ingin memberikan kontribusi kepada para pengusaha tahu dan tempe di Provinsi Aceh dan khususnya juga di Banda Aceh,” ungkap T.Tansri Jauhari.
“Saya secara pribadi mengucapkan terima kasih kepada PT FKS Multi Agro yang diwakili pak Andi. Bantuan ini sangat berarti, mengingat pengusaha tahu tempe ini selalu dikunjungi orang dari manapun, yang ingin membeli kebutuhan bahan baku tempe tahu. Semoga para pengrajin tahu tempe dan masyarakat terhindar dari COVID-19 ini,” tutur T.Tansri Jauhari.
Sementara itu Andi mewakili PT. FKS Multi Agro Tbk yang merupakan produsen kedelai merek bola, mengatakan pihaknya berkomitmen dan peduli membantu para produsen tahu tempe. Di Sumatera, kata dia, yang perlu disupport dalam bidang kesehatan dimulai dari Aceh.
“Harapan kita dari PT FKS, bagaimana nanti para pengrajin tempe itu bisa eksis dan bisa terjaga kesehatannya,” ujar Andi.
Saat ini, lanjut Andi, pihaknya sedang menggodok bagaimana harga kacang kedelai sampai ke pengrajin itu bisa diterima dengan harga lebih kompetitif dan tidak terjadi spekulasi harga.
“Artinya, sekarang kita ingin mencari info berapa harga kedelai sampai ke pengrajin. PT FKS akan terus mendukung, terutama dalam masalah harga kita akan memberikan insentif,” katanya.
Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman diwakil staf ahli Muzakkir berharap agar bantuan seperti ini dapat memotivasi para pelaku UMKM khususnya pengrajin tempe dan tahu di Kota Banda Aceh dalam melalui masa-masa sulit dan penuh tantangan.
Kata wali kota, pandemi COVID-19 sangatlah berimbas terhadap perekonomian, baik makro maupun mikro yang berdampak terhadap penurunan ekonomi.
“Dengan kondisi seperti ini, maka para pengrajin tempe dan tahu juga termasuk yang berdampak pandemi COVID-19,” ujarnya. (T.Mansursyah)