Senin, November 25, 2024
spot_img
BerandaPengamat Politik Aceh: Benturkan Agama dan Pancasila, Sebaiknya Bubarkan Saja BPIP

Pengamat Politik Aceh: Benturkan Agama dan Pancasila, Sebaiknya Bubarkan Saja BPIP

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Pengamat hukum dan politik Aceh, H.Burhanuddin Djalil, mengatakan, kalau Kepala BPIP Yudian Wahyudi mengatakan agama musuh berbahaya bagi Pancasila, sebaiknya bubarkan saja Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) tersebut.

“Kalau hanya untuk membenturkan Pancasila dengan Agama, bubarkan saja BPIP,” kata Burhanuddin kepada Waspadaaceh, Rabu (12/02/2020), sehubungan dengan pernyataan Kepala BPIP itu yang menyebutkan bahwa musuh terbesar Pancasila itu adalah agama, bukan kesukuan.

Kata dia, agama itu lebih dulu ada sebelum lahirnya Pancasila, dan sejarah membuktikan agama berjasa besar dan memegang peran penting dalam menyusun Preambule/Pembukaan UUD 1945.

“Apa Yudian Wahyudi yang bergelar Prof itu tak beragama dan tidak  paham peran ummat beragama tentang sejarah lahirnya Pancasila?,” ungkap master hukum itu.

Burhanuddin yang advokad senior di Aceh itu lebih lanjut mengatakan, pernyataan Yudian Wahyudi itu justeru yang berbahaya. Sebab kata dia, kalau pikiran itu menjadi diskursus ummat beragama yang terjadi adalah hilangnya kepercayaan rakyat kepada BPIP dan melahirkan benturan Agama dengan Pancasila sebagai ideologi bangsa.

Berita Terkait: Kepala BPIP: Agama Jadi Musuh Terbesar Pancasila

Untuk itu, menurut Burhanuddin, sungguh tidak pantas dan tidak layak pikiran dan pendapat yang dilontarkan Yudian, kapasitasnya sebagai Kepala BPIP.

“Saya mendesak Yudian diberhentikan dari memimpin Lembaga BPIP dan meminta maaf kepada rakyat Indonesia,” ungkap Burhanuddin.

Senada dengan Burhanuddin, Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, mengkritik Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi yang mengatakan musuh terbesar Pancasila adalah agama.

Abbas pun mendesak Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mencopot Yudian yang baru dilantik pekan lalu itu.

“Kalau benar beliau punya pandangan seperti itu maka tindakan presiden yang paling tepat untuk beliau adalah yang bersangkutan dipecat tidak dengan hormat,” kata Abbas dalam keterangan tertulis, Rabu (12/2/2020).

Abbas menilai pemikiran dan pemahaman Yudian tentang Pancasila ini bisa mengancam eksistensi negara. Selain itu, dia khawatir pemikiran Yudian tersebut menjadi destruktif terhadap pengakuan agama dalam Pancasila. (T.Mansursyah).

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER