Selasa, November 5, 2024
BerandaPenembakan Perwira TNI di Pidie Bermotif Perampokan

Penembakan Perwira TNI di Pidie Bermotif Perampokan

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Setelah berhasil menangkap tiga orang terduga pelaku penembakan perwira TNI di Pidie, Polda Aceh mengungkapkan bahwa motif penembakan Dantim Intelijen BAIS itu perampokan.

Peristiwa penembakan itu terjadi di Gampong Lhok Panah, Kecamatan Sakti, Kabupaten Pidie, dua hari lalu. Penangkapan ketiga pelaku tersebut pada hari Minggu, (31/10/2021), dipimpin langsung Kapolres Pidie AKBP Padli, didukung Polisi Militer (PM) dan Polda Aceh.

Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol. Winardy. dalam konferensi persnya, Minggu (31/10/2021) di Mapolda Aceh, menyebutkan, pelaku yang ditangkap, D,43, petani berperan sebagai penyedia senjata. Selanjutnya F,42, tukang cukur, sebagai eksekutor, dan M,41, wiraswasta sebagai perencana pertemuan yang kenal dengan korban.

“Pelaku yang ditangkap adalah D, F, dan M. Pelaku M kenal dan mengetahui keseharian korban. Motif penembakan ini adalah perampokan,” kata Winardy.

Kata Kabid Humas Polda, dalam perampokan itu, pelaku memboyong puluhan juta uang korban. Winardy pada kesempatan itu membeberkan peran masing- masing terduga pelaku.

Menurut Winardy, pelaku M pertama mengajak ketemu korban di TKP. Di TKP sudah ada dua pelaku lain yang menunggu dan yang kemudian melakukan perampokan. Perampokan tersebut telah direncanakan oleh ketiga pelaku sehari sebelum eksekusi di Kebun Cabe milik pelaku D.

Winardy menambahkan, aksi kejahatan itu tak ada kaitannya dengan penyerangan Pos Polisi Panton Reu Polres Aceh Barat.

Kabid Humas membantah adanya pemberitaan yang menyebutkan senjata api milik korban hilang. Kata Winardy, hanya uang tunai senilai Rp35 juta yang hilang diambil pelaku.

“Tidak ada senjata yang hilang, hanya uang dengan total Rp35 juta milik korban. Mereka semua sipil, jadi penanganannya dilimpahkan ke kepolisian meskipun dari awal penyelidikannya melibatkan POM TNI,” lanjutnya.

Winardy juga menjelaskan terkait informasi yang menyebutkan, pasca penembakan Kapten Abdul Majid, ada rekan korban yang sempat berteriak meminta tolong kepada warga yang melintas. Kata Winardy, orang yang dimaksud merupakan rekan korban yang juga anggota TNI. Pada saat kejadian saksi bersama dengan korban.

“Rekannya itu adalah anggota TNI yang saat itu berdua bersama korban. Jadi saksi saat pemeriksaan. Dari keterangan saksi inilah membuat tim segera mengungkap kasus ini,” katanya.

Polisi saat ini masih mendalami asal muasal senjata yang digunakan, hubungan korban dan pelaku serta hal-hal lainnya.(Ria)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER