Sabtu, Juli 27, 2024
Google search engine
BerandaNasionalPemuda Natuna Kecam China atas Klaimnya terhadap Laut Natuna Utara

Pemuda Natuna Kecam China atas Klaimnya terhadap Laut Natuna Utara

Natuna — Para pemuda Natuna yang tergabung dalam Komite Nasioal Pemuda Indonesia (KNPI) bersama MPC Pemuda Pancasila, Pemuda Muslimin, Komuna, HMI dan mahasiswa, mengecam China atas klaim mereka terhadap laut Natuna Utara.

Kecaman itu disampaikan dalam aksi mereka di Pantai Piwang, Ranai, Natuna, Sabtu sore tadi (4/1/2020), sebagai dukungan terhadap langkah pemerintah RI terkait klaim China atas laut Natuna Utara.

“Ada lima poin sikap kita terkait kondisi terkini laut Natuna Utara. Ini bukti pemuda hadir dalam bingkai NKRI di perbatasan,” kata Ketua DPD KNPI Kabupaten Natuna, Haryadi, saat melakukan aksinya.

Lima poin yang disampaikan para pemuda Natuna itu, diantaranya; pemuda Natuna tetap setia terhadap NKRI. Pemuda Natuna mendukung penuh pemerintah RI dalam menjaga kedaulatan maritim di laut Natuna Utara.

Berita Terkait: Situasi Semakin Memanas, China Berkeras Klaim atas Natuna

“Kami pemuda Natuna menolak dan mengecam klaim China atas laut Natuna Utara. Kami pemuda Natuna menolak dengan tegas illegal fishing di laut Natuna, dan kami mengatakan NKRI harga mati,” tegas Haryadi.

“Intinya kita mendukung sikap pemerintah dan TNI untuk menindak tegas bagi siapapun yang mengganggu kedaulatan NKRI di laut Natuna,” lanjut Ketua KNPI Natuna tersebut.

Sedang Ketua MPC Pemuda Pancasila (PP) Natuna, Fadillah, mengatakan, pemuda Natuna akan selalu siap mendukung upaya dalam menjaga kedaulatan NKRI di Natuna.

Berita Terkait: Akibat Masuknya Kapal China ke Natuna, Nelayan Setempat Takut Melaut

Pemuda Pancasila juga menolak dan mengecam keras klaim China atas laut Natuna Utara, serta menolak dengan tegas kegiatan illegal fishing beroprasi di laut Natuna Utara.

Fadillah berharap persoalan dan polemik di laut Natuna Utara bisa segera diselesaikan Pemerintah Indonesia denga tetap mengedepankan tindakan persuasif dan diplomatik.

“Tentunya dengan tetap memperkuat pengamanan di laut, karena kita tau sampai hari ini, kapal ikan asing masih berada di laut kita, Natuna,” lanjut Fadillah. (al-farizi-ch)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER