Sabang (Waspada Aceh) – Wali Kota Sabang, Zulkifli H. Adam, mengungkapkan rasa syukur dan apresiasi atas penghargaan yang diberikan Pemerintah Provinsi Aceh kepada Pemerintah Kota Sabang sebagai Kota Tercepat dalam Pengesahan Badan Hukum Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih.
“Atas nama Pemerintah Kota Sabang, saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi sebesar-besarnya kepada seluruh pihak, mulai dari para keuchik, instansi terkait, hingga elemen lainnya yang telah bekerja keras dan berkomitmen. Ini adalah hasil kerja kolektif yang patut kita banggakan,” ujar Zulkifli H. Adam usai menerima piagam penghargaan.
Penghargaan tersebut diserahkan dalam upacara peringatan Hari Koperasi Nasional ke-78 Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Diskop UKM) Aceh, di Halaman Kantor Gubernur Aceh, Kamis (17/7/3025). Selain Sabang, penghargaan serupa juga diberikan kepada 10 kabupaten/kota lainnya di Aceh.
Dalam upacara tersebut, Plt. Sekretaris Daerah Aceh, M. Nasir, yang bertindak sebagai inspektur upacara, membacakan sambutan Menteri Koperasi dan UKM RI, Budi Arie Setiadi.
Dalam sambutannya disebutkan bahwa koperasi harus menjadi pusat aktivitas ekonomi rakyat, dari layanan sembako hingga mitra pertanian dan BUMDes, dengan pendekatan kolaboratif lintas sektor.
“Kita ingin koperasi menjadi solusi nyata untuk meningkatkan harga hasil tani, mempermudah akses subsidi, dan menurunkan biaya ekonomi masyarakat desa. Namun, koperasi juga harus lebih adaptif, inovatif, dan akuntabel agar mampu bersaing secara global,” ujar M. Nasir.
Ia juga mengajak generasi muda untuk turut terlibat aktif dalam koperasi karena koperasi dinilai sebagai ruang tumbuh yang inklusif dan terbuka bagi inovasi.
Selain itu, atas nama Pemerintah Aceh, M. Nasir menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah menyukseskan pembentukan 6.497 Kopdes Merah Putih di seluruh Aceh.
“Pencapaian ini menjadi bukti nyata kekuatan kolaborasi dalam mendorong pemberdayaan ekonomi desa dan memperkuat koperasi sebagai pilar pembangunan ekonomi rakyat di Aceh,” tutupnya. (*)