Minggu, Mei 19, 2024
Google search engine
BerandaAcehPemkab Langkat Studi Banding Pemanfaatan Limbah FABA di Aceh Utara

Pemkab Langkat Studi Banding Pemanfaatan Limbah FABA di Aceh Utara

Aceh Utara (Waspada Aceh) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Langkat, Sumatera Utara, melakukan studi banding ke Kabupaten Aceh Utara tentang pemanfaatan limbah industri dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Pangkalan Susu, berupa Fly Ash dan Bottom Ash.

Sebelumnya Pemerintah Kabupaten Aceh Utara telah berhasil merintis pemanfaatan limbah Fly Ash dan Bottom Ash untuk rencana pembangunan jalan-jalan desa di daerah berjuluk Bumi Malikussaleh itu.

Dalam kunjungan kerja (kunker) pada Selasa sore (15/2/2022), turut hadir Asisten III Sekda Kabupaten Langkat, Musri, Kepala Bappeda Rina Wahyuni Marpaung dan pejabat terkait lainnya. Kehadiran pejabat langkat disambut langsung oleh Kepala Bappeda Aceh Utara, M Nasir dan staf.

Asisten III Sekdakab Langkat Musri didampingi Kepala Bappeda Langkat Rina Wahyuni Marpaung, menyebutkan, tujuan utama kedatangan ke Aceh Utara untuk mengikuti jejak Bappeda Aceh Utara yang telah berhasil merintis MoU dan MoA dengan PT. PLN UPIK Sumbagut dan PLTU Pangkalan Susu.

“Kami ingin memanfaatkan limbah dari PLTU Pangkalan Susu, yang notabene pabriknya berada dalam wilayah Kabupaten Langkat. Kami sangat mendukung titik berat pembangunan Kabupaten Langkat di bidang pariwisata dan pembangunan jalan-jalan desa,” kata Musri.

Sementara Kepala Bappeda Kabupaten Aceh Utara, M Nasir, menyebutkan, pencetus awal pemanfaatan FABA untuk pembuatan beton geopolimer dalam pembangunan jalan desa di Aceh Utara dilakukan oleh Tim 2GTechRC (Geopolimer and Green Technology Research Center) Politeknik Negeri Lhokseumawe.

“Pemanfaatan limbah FABA yang bersumber dari hasil pembakaran batu bara di PLTU. Sejak 2018 telah melakukan penelitian terkait kelayakan pemanfaatan FABA untuk menghasilkan produk di bidang konstruksi. Penelitian itu dilakukan di PLTU Nagan Raya, Aceh, dan FABA dari PLTU Pangkalan Susu, Sumatera Utara,” terang M. Nasir.

Disebutkan, fly ash atau abu layang adalah abu hasil pembakaran batu bara yang melayang ke atas, sedang bottom ash adalah abu hasil pembakaran yang jatuh ke bawah. Sementara kandungan dari FABA tergantung pada jenis mineral yang ada pada batu bara.

“Dari hasil penelitian yang dilakukan Tim 2GTechRC yang diketuai Amir Fauzi, dengan skala laboratorium, diperoleh hasil bahwa FABA layak digunakan untuk pembuatan ornamen, paving block, saluran, jalan dan stabilisasi tanah. Sehingga penelitian ini dikembangkan untuk membuat pilot project jalan desa di Aceh Utara,“ pungkasnya. (Syaiful).

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER