Selasa, Juli 8, 2025
spot_img
BerandaLaporan KhususPEMA Didorong Lebih Kreatif dan Inovatif Gali Potensi Bisnis Baru

PEMA Didorong Lebih Kreatif dan Inovatif Gali Potensi Bisnis Baru

Pemerintah Aceh memberikan ruang lebih besar kepada PEMA untuk terlibat dalam kerja sama bisnis dengan para investor sehingga tidak hanya fokus pada satu atau dua jenis usaha saja.

Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Aceh (BUMA), PT Pembangunan Aceh (PEMA) memiliki peran strategis dalam mendukung peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Di tengah keterbatasan ruang fiskal daerah, keberadaan BUMA seperti PEMA menjadi tumpuan utama dalam menopang perekonomian Aceh melalui kontribusi dividen dan pengembangan sektor usaha.

Pemerintah Aceh, tentunya menaruh harapan besar kepada PEMA untuk mendatangkan PAD yang lebih besar ke depannya.

Asisten II Sekda Aceh Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Zulkifli, kepada Waspadaaceh.com pada Selasa (8/7/2025) meminta manajemen baru PT Pembangunan Aceh (PEMA) untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menggali potensi bisnis yang dimiliki, demi mendukung peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Aceh.

Menurutnya, PEMA sebagai Badan Usaha Milik Aceh (BUMA) memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan PAD melalui kontribusi dividen, seperti halnya Bank Aceh dan Bank Mustaqim.

“Secara potensi, PEMA ini punya potensi yang besar sebenarnya. Oleh karena itu, harapan kita dengan manajemen yang baru tentu lebih kreatif, inovatif dalam menggali sumber-sumber potensi bisnis yang lain,” ujar Zulkifli.

Ia menegaskan bahwa selama ini PEMA lebih banyak berfokus pada sektor energi. Namun ke depan, Pemerintah Aceh berharap PEMA mampu melakukan diversifikasi usaha ke sektor-sektor lainnya yang juga menjanjikan secara ekonomi.

“Kalau sekarang bertumpunya di energi, tapi banyak sektor lain yang bisa digarap. Kita dorong supaya PEMA juga melakukan diversifikasi usaha, agar profit meningkat dan memberi kontribusi besar ke PAD Aceh,” tambahnya.

Asisten II Sekda Aceh, Zulkifli. (Foto/Ist)

Pembinaan dan Pendampingan 

Selain mendorong inovasi, kata Zulkifli, Pemerintah Aceh juga terus melakukan pembinaan dan pendampingan terhadap PEMA sesuai dengan kewenangannya. Salah satu upaya konkret yang dilakukan adalah dengan menghubungkan PEMA dengan para investor yang datang ke Aceh.

“Sekarang setiap ada investor yang datang ke Pemerintah Aceh, selalu kita konekkan ke PEMA. Supaya bisnis mereka bisa go internasional,” ujar Zulkifli.

Ia menjelaskan, saat ini sudah ada beberapa investor yang intens berkomunikasi dengan PEMA. Peluang tersebut, kata Zulkifli, harus dimanfaatkan secara maksimal oleh manajemen PEMA untuk memperluas ekspansi bisnis.

Pemerintah Aceh juga berkomitmen memberikan ruang lebih besar kepada PEMA untuk terlibat dalam kerja sama bisnis dengan para investor yang masuk, sehingga tidak hanya fokus pada satu atau dua jenis usaha saja.

“Dengan begitu, tentu akan banyak menyerap tenaga kerja, dan memberikan profit yang tinggi, menyetor dividen yang lebih besar di tahun-tahun mendatang,” kata Zulkifli optimis.

Ia menutup pernyataannya dengan keyakinan bahwa potensi PEMA sangat besar dan mampu memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian Aceh ke depan.

“Kami yakin, PEMA pasti bisa. Karena potensinya sangat besar,” tutupnya.

Ketua Komisi III DPRA, Aisyah Ismail (Kak Iin). (Foto/Ist)

DPRA Dukung PEMA 

Sementara itu, Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Aisyah Ismail, yang akrab disapa Kak IIN, turut menyampaikan dukungannya terhadap penguatan peran PEMA.

Ia berharap PEMA tidak hanya menjadi penggerak ekonomi daerah, tetapi juga tampil sebagai model perusahaan daerah yang profesional dan berkelanjutan.

“Kami berharap PEMA tidak hanya menjadi penggerak ekonomi Aceh, tetapi juga menjadi model perusahaan daerah yang profesional, inovatif, dan berkelanjutan,” ujar politisi Partai Aceh itu. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER