Senin, Desember 16, 2024
spot_img
BerandaOlahragaPelatih PBSI Kecewa "Seleksi" KONS Tanpa Melalui Seleksi

Pelatih PBSI Kecewa “Seleksi” KONS Tanpa Melalui Seleksi

Tapaktuan (Waspada Aceh) – Pelatih
Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Aceh Selatan, Dirhan Nury, kecewa karena menilai seleksi atlet untuk mengikuti Kompetensi Olahraga Siswa Nasional (KONS) tahun 2022 di Banda Aceh tanpa melalui seleksi.

Dirhan Nury kepada Waspadaaceh.com, Rabu (10/8/2022) di Tapaktuan, mengatakan, dia kecawa lantaran siswa-siswi yang akan mengikuti KONS hanya diputuskan melalui Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS).

“Keputusan itu menurut kami diskriminatif dengan tidak melakukan seleksi terhadap siswa-siswi. Kemudian siswa-siswi yang masih kelas 1 tidak bisa mengikuti walaupun mempunyai prestasi,” katanya.

Menurutnya MKKS tidak melakukan seleksi di berbagai cabang olahraga (Cabor) untuk memilih atlet yang berprestasi dan mempunyai kemampuan untuk mengikuti KONS.

“Hanya cabang atletik saja yang diseleksi. Kondisi ini sangat-sangat tidak wajar,” ujarnya.

Kacabdisdik Wilayah Aceh Selatan, Annadwi, saat dikonfirmasi mengatakan, berdasarkan surat edaran dan persyaratan peserta KOSN, antara lain surat tugas dari kepala Cabang Disdik Aceh, fotocopy rapor simester terakhir, Fotocopy kartu NISN, fotocopy akta kelahiran dan surat keterangan sehat dari dokter, beserta membawa pakaian seragam dan obat-obatan.

“Uang transportasi dan uang saku menjadi tanggungjawab kepala sekolah atau kepala dinas. Sementara panitia hanya menyediakan kosumsi dan akomudasi bagi peserta pendamping selama kegiatan berlangsung,” terangnya.

Dia menjelaskan, dalam surat perihal pelaksanaan KOSN tahun 2022 tingkat Provinsi Aceh tidak ada seleksi di tingkat kabupaten karena yang direkrut siswa-siswi yang berprestasi saat POPDA. Merujuk ketentuan surat edaran, maka bagi siswa kelas satu yang belum memiliki rapor secara otomatis tidak bisa diikut sertakan, ujarnya.

“Maksud siswa kelas satu memiliki rapor tentunya bagi siswa yang tidak naik kelas. Kalau siswa yang baru masuk SMA dan duduk di kelas, NISN-nya belum tentu validasi dan terverifikasi di jenjang SLTA, bisa jadi masih terdaftar semasa di SMP. Terkait klaim juara I bulu tangkis, setelah ditelusuri ternyata juara bersama. Selain siswa SMA Negeri I Tapaktuan, juga ada yang mengaku juara I di SMA lain. Saya kira masalah ini sudah cukup jelas,” ucapnya. (Faisal)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER