Banda Aceh (Waspada Aceh) – Pekan Raya Cahaya Aceh yang menampilkan beragam usaha industri ekonomi kreatif (ekraf) resmi ditutup oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Jamaluddin, melalui Kabid Pemasaran Disbudpar Aceh, Teuku Hendra Faisal, Minggu (27/2/2022).
Kegiatan tersebut bertujuan untuk menampilkan beragam produk industri kreatif seperti fesyen, kuliner, seni rupa dan kriya yang berada di bawah binaan Dekranasda kabupaten/kota di Aceh. Event ini merupakan upaya Pemerintah Aceh untuk mempromosikan dan melatih pemasaran yang tepat sesuai dengan kebutuhan pasar, serta strategi pemerintah untuk membangkitkan ekonomi kreatif.
“Alhamdulillah, kegiatan yang telah berlangsung selama dua hari terlaksana dengan baik, dan memberikan manfaat kepada pelaku ekraf untuk mempromosikan karya dan menambah wawasan untuk peningkatan kapasitas promosi bagi pelaku usaha,” Jelas Hendra.
Hendra menyebutkan, produk usaha yang ditampilkan memiliki keunikan dan inovasi yang sangat layak dikembangkan dan dipasarkan lebih luas. Untuk itu, Pemerintah Aceh akan terus berupaya memfasilitasi kebangkitan pariwisata dan pemulihan ekonomi masyarakat.
“Kegiatan ini juga diharapkan dapat menghasilkan produk lokal yang dapat dipamerkan dalam skala nasional dan internasional”.
Pada akhir sambutannya, Hendra menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu event tersebut sehingga acara dapat terselenggara dengan baik.
“Terima kasih kami sampaikan kepada masyarakat yang telah hadir, Dekranasda kabupaten/kota, para pengisi acara, TNI/Polri, dan rekan media yang telah berkontribusi. Baik secara langsung maupun dukungan lainnya, sehingga kegiatan Pekan Raya Cahaya Aceh berjalan lancar. Kita berharap sajian-sajian yang ditampilkan mendapat respon positif, dan menjadi hiburan yang dapat menambah daya.”
Event Pekan Raya Cahaya Aceh telah dimulai satu hari sebelumnya, sejak Sabtu, 26 Februari 2022 dan berakhir Minggu, 27 Februari 2022. (Ria)