Banda Aceh (Waspada Aceh) – Ada pemandangan unik di Media Center Hermes Hotel Banda Aceh selama perhelatan PON XXI Aceh-Sumatera Utara 2024.
Di salah satu sudut ruangan, terlihat layanan pijat refleksi yang ditangani oleh penyandang disabilitas. Beberapa orang tampak sedang menikmati pijatan tersebut. Hamdanil (53), Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI), adalah salah satu yang bertugas memberikan layanan ini.
Pria yang sudah 30 tahun berkecimpung dalam dunia pijat ini, tidak sendirian. Ia dibantu oleh rekannya, Mardiana (47).
“Kami memiliki klinik pijat dan diminta bekerja sama oleh Panitia Besar (PB) PON melalui Media Center untuk menyediakan layanan pijat relaksasi selama 13 hari,” ujar Hamdanil saat ditemui Waspadaaceh.com, Kamis (19/9/2024)..
Kontrak kerjasama ini, menurutnya, langsung ditandatangani bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Selama 10 hari bertugas, Hamdanil merasa senang karena mendapat sambutan positif dari para pengunjung Media Center. “Kami bertemu banyak orang yang memberi apresiasi dan motivasi kepada kami. Sebagai terapis pijat, kami selalu berusaha memberikan layanan terbaik,” katanya.
Hamdanil menjelaskan, layanan pijat ini tidak hanya memberikan relaksasi, tetapi juga berfungsi sebagai terapi kesehatan.
“Jika ada yang mengeluhkan sakit leher, kepala pening, atau pundak kaku, kami berikan pijatan dengan teknik terapi yang tepat. Kami berharap mereka yang menerima layanan ini merasa puas,” ujarnya penuh semangat.
Salah satu pengunjung yang merasakan manfaat pijatan adalah Naufal, seorang Liaison Officer (LO) yang bertugas selama PON berlangsung. “Setelah seharian bekerja, pijat refleksi ini sangat membantu mengurangi lelah. Layanan ini benar-benar memuaskan,” ungkapnya.
Setiap hari, Hamdanil dan timnya melayani sekitar 10 hingga 17 orang. Ia merasa bersyukur karena kesempatan seperti ini jarang didapat. “Kami berterima kasih karena bisa dilibatkan dalam program PON ini. Meskipun tidak besar, kami merasa mendapat perhatian dari pemerintah dan masyarakat,” katanya.
Hamdanil berharap, peluang untuk berpartisipasi seperti ini dapat kembali terbuka di masa mendatang, tidak hanya untuk dirinya tetapi juga untuk seluruh komunitas penyandang disabilitas yang berjuang untuk diterima secara setara dalam masyarakat. (*)