Keunikan dari sungai ini adalah kedalamannya yang relatif dangkal serta arusnya yang tenang, menjadikannya aman bagi anak-anak dan pengunjung yang hobi berenang.
Pante Biram yang terletak di Gampong Blang Pante Kecamatan Paya Bakong, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, merupakan salah satu destinasi wisata baru di pedalaman Aceh Utara.
Kini pantai ini menjadi perhatian masyarakat luas, karena menawarkan keindahan alam yang masih asri dan panorama alam yang indah.
Destinasi wisata baru yang berjarak sekitar 8 Kilometer dari pusat Kecamatan Paya Bakong mengandalkan pesona lingkungan alami yang dihiasi dengan anak sungai yang airnya mengalir jernih, sehingga menjadi daya tarik bagi wisatawan.
Keunikan dari sungai ini adalah kedalamannya yang relatif dangkal serta arusnya yang tenang, menjadikannya aman bagi anak-anak dan pengunjung yang hobi berenang. Khususnya untuk anak-anak dan keluarga yang ingin bermain air tanpa khawatir akan bahaya. Lokasi wisata ini selalu diawasi oleh pengelolanya.
Di lokasi wisata yang sedang viral di media sosial, pengelola juga menyediakan berbagai fasilitas dan wahana yang bisa dinikmati oleh pengunjung. Ada arung jeram yang dirancang dengan jalur yang aman, termasuk fasilitas berenang untuk semua usia.
Tersedia peralatan keselamatan seperti rompi pelampung untuk renang dan ban mobil bekas yang di sewakan sepuasnya hanya Rp10 ribu.
Selain itu pengunjung yang berasal dari sejumlah kabupaten kota di Aceh juga dapat menikmati berbagai minuman dan makanan. Termasuk jajanan untuk dinikmati bersama keluarga dan teman di pondok-pondok dengan harga sangat terjangkau yang dijual oleh ratusan pedagang di pinggiran sungai.
Pembukaan Destinasi Wisata
Destinasi wisata baru ber syariat ini sangat cocok untuk liburan keluarga, merupakan inisiatif pribadi dari Hasan Nurdin AB atau sapaan Rembo yang merupakan mantan Kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Dia juga dikenal sebagai tokoh sosial yang peduli dengan masyarakat kecamatan setempat dan sekitarnya
Pembukaan destinasi wisata baru ini salah satu impiannya yang sederhana. Namun, impian itu sangat bermakna dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat dalam meningkatkan perekonomian meskipun pengelolaan di bawah manajemen BUMDes setempat.
Pengelola Destinasi Wisata Pante Biram, Sudirman, mengatakan, Pante Biram tidak hanya mengutamakan aspek wisata, tapi juga memberdayakan masyarakat sekitar. Ratusan warga telah mendapat pekerjaan tetap selama dua bulan terakhir di sektor pengelolaan tempat wisata. Mulai dari petugas kebersihan, penjaga keamanan penyedia kuliner lokal hingga pemandu arung jeram.

Awalnya Rembo membangun objek wisata ini dengan menggunakan dana pribadi, tujuannya untuk mengurangi angka pengangguran.
“Dengan adanya tempat wisata ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar dengan cara mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di lokasi wisata,” kata Sudirman, Sabtu (14/6/2025).
Tempat pemandian ini mulai diramaikan pengunjung sejak hari libur lebaran Idul Fitri 1448 Hijriah. Pada saat itu jumlah pengunjung masih minim berkisar antara 500 hingga 800 orang.
Namun, pengunjung mulai melonjak di hari lebaran Idul Adha. Setiap hari pengunjung mencapai 2.000 hingga 5.000 lebih. Hal ini dibuktikan dengan tiket masuk kenderan yang disediakan mencapai 3.000 lembar. Pengunjung berasal dari sejumlah kabupaten/kota di Aceh, di antaranya, Aceh Utara, Aceh Timur, Kota Langsa, Lhokseumawe, Bireuen, Gayo, dan Aceh Tengah.
“Pengunjung tidak dipungut biaya parkir, hanya dikenakan biaya masuk per-kendaraan, yaitu roda dua biayanya sebesar Rp5 ribu sedangkan untuk kendaraan roda empat (mobil) dikenakan biaya Rp10 ribu. Sedangkan untuk tahap awal pendapatan saat ini digunakan untuk pembenahan dan perawatan serta pembersihan tempat wisata,“ jelasnya.
Di Objek Wisata Pante Biram, selain dapat menikmati pepohonan hijau yang rindang di sekitar sungai dan udara segar yang jarang ditemui di perkotaan, para pengunjung dapat memanfaatkan fasilitas dan wahana yang disediakan pengelola.
Pengunjung bisa menaiki perahu karet dengan menampung 6 orang dan ditemani satu orang pemandu yang professional dengan tarif per orang Rp 35.000 dan bisa melihat langsung pemandangan yang indah termasuk mendokumentasi keindahan alam.
“Kami selaku pengelola akan memberikan keamanan dan kenyamanan kepada pengunjung. Setiap pengunjung harus mematuhi peraturan yang telah ditentukan”.
“Pengunjung harus meninggalkan lokasi pukul 17.00 WIB, kemudian saat berenang di sungai dan naik perahu karet diwajibkan mengenakan rompi pelampung, sehingga keselamatan pengunjung dapat terjamin, kemudian juga harus mengawasi anaknya saat mandi,” terangnya.
Di sisi lain, pengelola objek wisata dan pengunjung meminta kepada pemerintah daerah dapat memperhatikan dan mendukung pengembangan wisata di pedalaman ini, karena objek wisata tersebut dapat berkontribusi lebih besar kepada masyarakat dan meningkatkan perekonomian masyarakat.
Salah seorang pengunjung dari Kecamatan Tanah Luas, Miftahul Jannah mengatakan destinasi wisata ini menjadi daya tarik utama bagi para pengunjung,. Selain keindahan alam yang masih asri, juga airnya sejuk dan jernih sehingga sangat menggoda untuk digunakan mandi atau sekadar bermain air.
Pemerintah Akan Kembangkan Pante Biram
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Utara melalui Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata, berjanji akan mengembangkan sejumlah tempat wisata di Aceh Utara, termasuk objek wisata baru Pante Biram.
Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Aceh Utara Umar Ali di Aceh Utara, mengatakan Kabupaten Aceh Utara memiliki sejumlah objek wisata, termasuk objek wisata yang sedang viral ini.
Pihak dinas akan melakukan kordinasi dengan pemerintah daerah dan pihak terkait termasuk dinas PUPR, terkait infrastruktur jalan menuju lokasi, sehingga pengembangan agrowisata berpotensi menumbuhkan perekonomian masyarakat. (Saiful).