“Para pengunjung bisa dengan leluasa menikmati panorama alam yang indah, suasana yang nyaman, dan berbagai kegiatan wisata yang tersedia”
Pantai Bantayan terletak di Gampong Bantayan, Kecamatan Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, merupakan destinasi wisata bahari syariah yang cukup terkenal dan ramai dikunjungi wisatawan.
Pantai destinasi wisata ini berjarak sekitar 10 Kilometer dari jalan lintas nasional Medan-Banda Aceh. Pantai objek wisata Gampong Bantayan ini dibuka untuk umum, kecuali pada hari Jumat tutup. Pada hari lainnya para pengunjung bisa dengan leluasa menikmati panorama alam yang indah, suasana yang nyaman, dan berbagai kegiatan wisata yang tersedia
Pengunjung dikenakan biaya masuk per-kendaraan, untuk roda dua biayanya sebesar Rp5 ribu sedangkan untuk kendaraan roda empat dikenakan biaya Rp20 ribu. Setelahnya tidak dikenakan lagi biaya parkir di dalam.
Selain panorama alam yang indah, Pantai Gampong Bantayan juga menawarkan berbagai kegiatan wisata. Di pantai ini, pengunjung dapat menghilangkan penat setelah dikejar tuntutan kerja. Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati kuliner khas di Desa Bantayan, yang menawarkan berbagai hidangan lezat yang cocok untuk dinikmati bersama keluarga dan teman.
Objek Wisata Bersyariah
Ketua Umum Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Gampong Bantayan Kecamatan Seunuddon, Edi Amri khusus kepada wartawan Waspadaaceh.com menyebutkan, sebelumnya Pantai Gampong Bantayan pernah dihantam tsunami tahun 2004 silam.
“Pantai Gampong Bantayan banyak dikunjungi warga, khusus pada “Rabu Abeh” yang biasa disebut juga Rebo Wekasan atau Rabu terakhir pada bulan Shafar. Pasca tsunami tahun 2007, masyarakat membenahi tempat wisata ini dan mengubahnya menjadi tempat wisata yang istilahnya objek wisata bersyariah,” kata Edi Amri, Minggu (17/11/2024).
Lanjutnya, pasca tsunami tahun 2007, masyarakat bersama Muspika dan tokoh agama sepakat membenahi tempat wisata ini. Syariah di sini diartikan bahwa para pengunjung diwajibkan memakai pakaian sopan dan tertutup. Banyak dikunjungi wisatawan lokal hingga luar daerah
“Pemerintah Aceh Utara dan provinsi sangat mendukung adanya destinasi wisata ini. Pada tahun 2017-2018, pemerintah daerah melalui dinas terkait membangun dua pondok beserta tempat parkir. Sedangkan pemerintah provinsi membangun 8 pondok. Hingga saat ini jumlah pondok di Pantai Gampong Bantayan mencapai 16 pondok termasuk yang dibangun oleh pihak ketiga serta belasan kios kecil,” jelasnya.
Selama pembenahan objek Pantai Bantayan ini, atau lima tahun terakhir, kunjungan tiap hari ke lokasi wisata itu mencapai 500-600 pengunjung. Sedangkan pada hari weekend (libur akhir pekan), jumlah kunjungan mencapai 2.000 lebih.
“Pengunjung itu berasal dari Kabupaten Aceh Timur, Kota Langsa, kemudian Lhokseumawe, Bireuen, Gayo, dan juga dari Banda Aceh. Bahkan dari Medan, Namun sejak awal tahun 2024, pengunjungnya sudah tidak ramai lagi, akibat kondisi ekonomi masyarakat,“ jelasnya.
Dari objek wisata tersebut, kata mantan keuchik setempat ini, per tahun menyumbang Pendapatan Asli Gampong (PAG) dari lokasi wisata mencapai Rp300-400 juta, yang dikelola Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
“PAG dari lokasi wisata, selama ini digunakan untuk membantu membangun masjid dan digunakan untuk membangun tempat penginapan para santri dayah cabang Abu Paya Pasi yang ada di gampong setempat. Serta menyantuni fakir miskin dan anak yatim dalam setahun dua kali,” ujarnya.
Di lokasi Pantai Bantayan, pengunjung selain bisa menikmati panorama alam, juga bisa menikmati minuman dan kuliner. Seperti kopi Aceh, aneka jenis minuman dari gerai-gerai kafe yang berjualan di sepanjang bibir pantai dan kuliner nikmat lainnya seperti mie Aceh, mie aneka seafood dan kuah lada.
“Di lokasi pantai ini juga terdapat berbagai macam permainan atraksi yang akan menjadi daya tarik wisata baru. Yaitu wisata air banana boat yang bisa disewa pengunjung untuk berjalan-jalan keliling seputaran pantai Bantayan, dan motor ATV di areal bibir pantai untuk berkeliling di menikmati keindahan alam berupa pohon-pohon cemara berjejer rapi dan tertata indah,“ tutupnya.
Kepala Desa Bantayan, Fazal Umri, menyebutkan Desa Wisata Pantai Bantayan mempunyai potensi wisata yang luar biasa sehingga perlu dilestarikan serta dikembangkan. Selain itu dapat dimanfaatkan sewajarnya tanpa mengubah esensi kawasan pedesaan dan kearifan lokal setempat serta tidak melenceng dari penegakan syariat Islam di Aceh.
“Pada tahun 2023 lalu, kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Bantayan Gampong Bantayan telah menerima penghargaan dari Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) sebagai Juara XII dalam Lomba Desa Wisata Nusantara Tahun 2023 untuk kategori Desa Sangat Tertinggal/Tertinggal /Berkembang. Dan gampong Bantayan merupakan satu-satunya desa dari Provinsi Aceh yang berhasil menembus peringkat 15 besar Nasional meraih juara kategori Tematik Ekonomi dalam kategori desa yang sama,“ kata Fazal.
Pemkab Kembangkan Objek Wisata
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Utara mengembangkan sejumlah tempat wisata, di antaranya objek wisata Pantai Gampong Bantayan guna meningkatkan kunjungan wisatawan ke kabupaten di pesisir timur Provinsi Aceh .
Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Aceh Utara Umar Ali di Aceh Utara, Senin, mengatakan Kabupaten Aceh Utara memiliki sejumlah pantai yang kini ramai dikunjungi. Objek wisata itu di antaranya Pantai Bantayan di Kecamatan Seunuddon dengan konsep islami yang kini semakin diminati wisatawan.
“Selain itu mengembangkan agrowisata di kawasan puncak Gunung Salak yang terletak di Kecamatan Nisam Antara, dengan harapan menumbuhkan perekonomian masyarakat. Sektor pariwisata memberi dampak ekonomi masyarakat,” pungkanya. (*)