Aceh Besar (Waspada Aceh)– Meski matahari bersinar cerah di Banda Aceh, suasana di laundry Devi di Aceh Besar masih sibuk tak menentu. Padamnya listrik akibat banjir dan longsor beberapa hari terakhir membuat antrean pakaian menumpuk di usaha laundry miliknya.
“Banyak warga yang datang mengantar pakaian karena sudah lama tertunda, tapi mesin cuci tidak bisa jalan. Kami kewalahan,” kata Devi, Sabtu (29/11/2025). Ia menambahkan, selain mesin cuci, mesin pengering dan setrika juga terdampak, sehingga proses mencuci pakaian menjadi lambat.
Tak hanya pakaian pribadi, Devi juga menerima pakaian donasi yang harus segera dicuci dan disiapkan untuk korban terdampak banjir di Aceh.
“Ada banyak pakaian bantuan yang harus segera disterilkan sebelum dibagikan. Kami harus mengatur prioritas, antara pakaian warga dan pakaian donasi,” ujarnya.
Dengan genset seadanya, Devi dan timnya bekerja ekstra untuk memastikan sebagian pekerjaan bisa diselesaikan. “Genset hanya cukup untuk beberapa mesin. Jadi kami harus pilih mana yang dicuci duluan,” tambahnya.
Padamnya listrik juga memberi dampak lain bagi rumah tangga di Aceh Besar dan Banda Aceh. Warga harus menyesuaikan kegiatan sehari-hari, mulai dari menyalakan kulkas hingga memasak.
Meski demikian, Devi bersyukur karena genangan banjir mulai surut dan cuaca sudah cerah. Ia berharap pasokan listrik segera pulih agar laundry bisa kembali normal dan pakaian warga maupun donasi bisa segera sampai ke yang membutuhkan.
“Kalau listrik sudah nyala, semua akan kembali lancar. Semoga warga juga tetap sabar dan waspada terhadap kemungkinan banjir susulan,” jelasnya. (*)
