Banda Aceh (Waspada Aceh) – Sejumlah orangtua mulai mengeluhkan jarak atau rute pawai budaya yang digelar Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Aceh mencapai 5 Km. Pawai Budaya ini seyogyanya akan digelar pada, Senin (18/8/2025).
Kegiatan itu digelar bertajuk Pawai Budaya Dalam Rangka HUT RI ke 80 tahun. Peserta yang ikut dalam pawai tersebut terdiri dari berbagai sekolah SD-SMP-SMA.
Rute tersebut akan dimulai dari Stadion Harapan Bangsa (SHB) pukul 07.30 WIB, yang berlokasi di Lhong Raya, Neusu, Anjong Mon Mata, Simpang Kodim, hingga Taman Sari (finish). Dari rute tersebut, panitia menyebut total jarak mencapai 4,18 KM (hampir 5 KM).
Rute pawai ini telah beredar kepada setiap peserta yang ikut serta. Namun, celoteh dan keluh kesah orangtua bermunculan termasuk di media sosial Dispora Aceh yang menampilkan rute tersebut.
Sedikitnya 43 orang berkomentar negatif di medsos Instagram milik Dispora Aceh terkait rute yang terlalu jauh tersebut. Diantaranya, ditulis akun @rinihendriyani_ “mana sanggup anak SD jalan sejauh itu”.
Kemudian, akun lain pun berkomentar dengan nada yang sama. Salah satunya, akun @aiia93, “jauhhh”, tulisnya di komentar tersebut.
Dari semua komentar 43 orang tersebut, tidak ada satu pun yang ditanggapi oleh admin Dispora Aceh. Semuanya, mengkritisi jarak yang terlalu jauh, mengingat peserta diantaranya anak SD, SMP yang masih usia terlalu muda.
Selain di medsos, ternyata orangtua pun sudah mengeluh dan menjadi bahan perbincangan di grup-grup orangtua sekolah. Orangtua mengeluhkan jarak terlalu jauh, serta disuruh bersiap pukul 07.00 WIB sudah berada di lokasi, namun acara diperkirakan baru mulai pukul 09.00 WIB.
“Disuruh hadir di Stadion SHB itu jam 06.45 WIB. Tapi nanti acaranya mulai jam 09.00 WIB. Anak-anak SD dan SMP pesertanya, kasihan terlalu jauh. Liat rutenya itu 5 KM,” kata Mawardi, salah satu orangtua siswa SD Negeri di Banda Aceh.
Orangtua lainnnya pun berkomentar dan berkeluh kesah yang sama. “Banyak peserta nanti lihat saja, sampai pertengahan jalan sudah banyak yang pingsan. Kasihan, anak-anak akibat ikut pawai ini. Entah siapa yang susun rute ini?,” ungkap, Mawar, orangtua siswa SD dengan nada kecewa dan kesal.
Panitia diminta bertanggung jawab jika nanti ada anak SD yang pingsan, jangan hanya ditangani sesaat saja, formalitas semata. “Lihat saja, jika panitia tidak tanggungjawab. Saya bawa anak saya ke kantor Dispora Aceh, saya minta tanggungjawabnya,” tutur Iskandar, orangtua siswa SMP negeri di Banda Aceh.
Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari Dispora Aceh terkait masalah rute yang sudah diprotes orangtua dan masyarakat termasuk melalui medsos Instagram resmi milik Dispora Aceh. (*)