Calang (Waspada Aceh) – Pelabuhan Calang di Kabupaten Aceh Jaya dinilai memiliki potensi besar sebagai pusat ekspor di wilayah barat selatan Aceh.
Selain lokasi yang strategis, pelabuhan ini juga relatif aman terhadap arus laut, menjadikannya alternatif gerbang ekspor yang efisien.
Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal, menyampaikan hal itu saat mengunjungi Kantor Unit Penyelenggaraan Pelabuhan (UPP) Kelas III Calang pada Kamis, (27/2/2025).
Dalam kunjungan tersebut, ia disambut oleh Kepala Kantor UPP Kelas III Calang Zoelfikar AR dan Kepala Dinas Perhubungan dan Pertanahan Aceh Jaya, Masri.
“Kami ingin melihat kesiapan fasilitas Pelabuhan Calang dalam mendukung ekspor komoditas asli Aceh, khususnya dari wilayah barat selatan seperti CPO (crude palm oil), batu bara, bijih besi, serta hasil alam lainnya,” ujar Teuku Faisal.
Sejak 2020, pelabuhan ini sudah beroperasi sebagai titik ekspor CPO ke India. Data menunjukkan peningkatan signifikan dalam jumlah ekspor, dari 14.596 ton pada 2020, menjadi 32.000 ton pada 2022, dan mencapai 43.420 ton pada tahun berikutnya.
Perluasan Dermaga dan Breakwater
Untuk meningkatkan daya saing, Teuku Faisal berharap kapasitas dermaga Pelabuhan Calang dapat diperluas dari 5.000 ton menjadi 15.000 ton agar mampu menampung kapal berukuran lebih besar.
“Dengan kapasitas yang lebih besar, pelaku usaha akan lebih tertarik melakukan ekspor langsung dari pelabuhan ini tanpa harus ke daerah lain atau bahkan ke luar Aceh, yang tentu berbiaya tinggi,” katanya.
Selain itu, ia mendorong pembangunan breakwater (pemecah gelombang) agar aktivitas bongkar muat bisa berlangsung sepanjang tahun. Saat ini, operasional pelabuhan masih terkendala cuaca dan hanya berjalan selama enam bulan dalam setahun.
“Kita butuh breakwater supaya produktivitas tetap terjaga dan ekspor bisa lebih maksimal,” tambahnya.
Rencana Ekspor Batu Bara
Kepala Dinas Perhubungan dan Pertanahan Aceh Jaya, Masri, mengungkapkan bahwa pada 2025, Pelabuhan Calang direncanakan mulai mengekspor batu bara ke India.
“Setelah kontrak kerja selesai, fasilitas pendukung seperti stockpile akan dibangun tahun ini juga di sekitar pelabuhan,” ujarnya.
Selain meninjau kesiapan ekspor, Teuku Faisal juga mengevaluasi kesiapan pelabuhan untuk melayani arus mudik Lebaran 1446 H. Ia mengusulkan perluasan terminal penumpang serta sterilisasi area bongkar muat barang agar pelayanan lebih optimal.
Penguatan infrastruktur transportasi seperti Pelabuhan Calang dinilai sejalan dengan misi pemerintah Aceh dalam meningkatkan konektivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui ekspor komoditas unggulan. (*)