Kamis, April 25, 2024
Google search engine
BerandaAcehOmset Menurun, Ini Harapan Pengusaha Rumah Makan di Banda Aceh

Omset Menurun, Ini Harapan Pengusaha Rumah Makan di Banda Aceh

Banda Aceh (Waspada Aceh) – “Kami berharap semoga pandemi virus Corona yang sangat meresahkan dan merugikan ini cepat berlalu, dan keadaan bisa kembali seperti dulu,” kata Zulkarnain, seorang pengusaha rumah makan di Tungkop, Banda Aceh, kepada Waspadaaceh.com, Rabu (13/1/2021).

Memang, sejak pandemi COVID-19 melanda Provinsi Aceh, para pengusaha rumah makan di Kota Banda Aceh, mengaku kesulitan. Pasalnya, omset penjualan mereka menurun hingga 50 persen.

Zulkarnain malah terpaksa harus mengurangi jumlah karyawannya. Bila sebelumnya dia mempekerjakan tujuh karyawan, kini sejak pandemi melanda Aceh, jumlah menjadi hanya empat orang.

“Jumlah karyawan tinggal empat orang. Begitu juga dengan omset penjualan, mengalami penurunan drastis. Sebelum pandemi bisa mencapai 3 juta rupiah per hari, tapi sekarang hanya 1 juta,” ujarnya.

Begitu juga pengakuan pengelola Rumah Makan Buk Wati, di kawasan Peunayong, Banda Aceh. Kepada Waspadaaceh.com, dia mengatakan, jumlah pendapatan selama COVID -19 jauh menurun dibandingkan hari-hari sebelum adanya virus Corona.

“Kami buka warung mulai pagi hingga jam 23.00 WIB malam. Dengan kondisi saat ini jumlah pengunjung sepi dibanding sebelum Covid,” katanya.

Menurutnya, sebelum COVID-19 omset warung tersebut berkisar Rp1 juta/hari, namun sekarang hanya Rp500 ribu perharinya.

“Ya sangat terasa sekali penurunan pendapatan kami akibat pandemi. Dulunya beras habis 15 Kg setiap harinya, sekarang hanya habis 5 Kg hingga 7 Kg saja,” tuturnya.

Pengakuan Nurmala, hampir senada dengan pengusaha rumah makan lainnya. Wanita yang berjualan nasi di depan ruko kawasan Jl.A.Yani, Peunayong, Banda Aceh, ini mengaku omset penjualannya turun hingga 50 persen.

Sebelum pandemi, omset penjualannya bisa mencapai hingga Rp800 ribu/malam. Tapi saat ini, untuk mendapatkan Rp400 ribu saja sulit. “Bahkan kadang cuma bisa dapat Rp200 ribu/malam,” ujar Nurmala.

Tidak hanya Nurmala, warung-warung yang berjualan di kawasan Rex dan Jl.A.Yani, Peunayong, memang rata-rata mengalami penurunan omset sejak pandemi COVID-19. Untuk itu Nurmala berharap pandemi COVID-19 ini dapat segera berakhir agar warung nasi miliknya dan warung lainnya bisa kembali ramai. (Fanz)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER