Kamis, Juni 5, 2025
spot_img
BerandaEkonomiNTP Petani Aceh Naik 1,03 Persen pada Mei 2025, Didorong Harga Kopi...

NTP Petani Aceh Naik 1,03 Persen pada Mei 2025, Didorong Harga Kopi hingga Kakao

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Aceh pada Mei 2025 tercatat sebesar 122,15 atau mengalami kenaikan 1,03 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Kenaikan ini terjadi hampir di semua subsektor pertanian, kecuali hortikultura yang justru mengalami penurunan.

Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh, Tasdik Ilhamudin, menyebutkan kenaikan NTP tersebut berdasarkan hasil survei harga di wilayah pedesaan.

“Secara nasional, NTP berada pada angka 121,15 atau naik 0,07 persen dibandingkan April 2025,” ujar Tasdik dalam keterangan resminya, Senin (2/6/2025).

Tasdik menjelaskan, peningkatan NTP Aceh didorong oleh naiknya indeks harga yang diterima petani (It) sebesar 1,07 persen menjadi 146,92.

Beberapa komoditas utama seperti kopi, gabah, dan kakao menjadi penyumbang utama kenaikan ini.

Sementara itu, Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) juga meningkat, meski tipis, sebesar 0,04 persen menjadi 120,28. Kenaikan ini didorong oleh naiknya harga tomat sayur, beras, dan ikan tongkol.

Pada subsektor tanaman pangan, NTP tercatat sebesar 101,10 atau naik 1,37 persen dibanding bulan sebelumnya. Peningkatan ini terjadi akibat naiknya harga gabah dan jagung. Indeks harga yang diterima petani di subsektor ini naik 1,39 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar hanya naik 0,02 persen.

Berbeda halnya dengan subsektor hortikultura yang justru mengalami penurunan signifikan. NTP hortikultura turun sebesar 6,56 persen menjadi 95,44.

Penurunan ini disebabkan oleh turunnya harga cabai merah dan cabai rawit, walaupun indeks harga yang dibayar petani naik 0,11 persen.

Untuk subsektor perkebunan rakyat, NTP naik sebesar 1,35 persen menjadi 160,35. Kenaikan ini didorong oleh meningkatnya harga kopi dan kakao. Indeks harga yang diterima petani naik 1,42 persen, sementara indeks harga yang dibayar naik 0,07 persen.

Pada subsektor peternakan, NTP mengalami peningkatan sebesar 0,71 persen menjadi 98,34. Kenaikan ini terjadi karena adanya kenaikan harga sapi potong dan kambing.

Indeks harga yang diterima naik sebesar 0,71 persen, sementara indeks harga yang dibayar relatif stabil, dengan Kebutuhan Rumah Tangga (KRT) naik 0,04 persen dan Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) turun 0,10 persen.

Sementara itu, subsektor perikanan juga menunjukkan peningkatan. NTP perikanan naik 0,57 persen menjadi 110,61. Hal ini dipengaruhi oleh naiknya indeks harga yang diterima sebesar 0,67 persen dan indeks harga yang dibayar sebesar 0,10 persen.

“Secara umum, kenaikan NTP menunjukkan bahwa daya beli dan kesejahteraan petani di Aceh mengalami perbaikan pada Mei 2025,” jelas Tasdik. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER