Minggu, Mei 19, 2024
Google search engine
BerandaNova: Kadin Sebagai Tandem Pemerintah Aceh

Nova: Kadin Sebagai Tandem Pemerintah Aceh

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) adalah tandem Pemerintah Aceh. Oleh karena itu, Kadin diharapkan dapat bekerja sama dengan Pemerintah Aceh, dalam upaya menekan angka kemiskinan dan inflasi yang masih tinggi di bumi Serambi Mekah.

Hal tersebut disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Nova Iriansyah kepada wartawan, usai membuka Rapat Pimpinan Provinsi Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Aceh yang dirangkai dengan pelantikan Pengurus KADIN Aceh masa bakti 2019-2024, di Anjong Mon Mata, Sabtu malam (14/9/2019).

“Saya minta Kadin untuk menjadi tandemnya Pemerintah Aceh. Mudah-mudahan apa yang saat ini dikerjakan oleh Pemerintah Aceh harus pula menjadi pekerjaan Kadin. Mulai malam  ini, mari kita sama-sama bekerja untuk menghadirkan kesejahteraan rakyat Aceh, terutama untuk memperbaiki angka indikator makro ekonomi kita yang masih belum bagus, yaitu kemiskinan, inflasi dan lain-lain,” ujar Nova.

Sementara itu, dalam sambutannya Nova mengajak Kadin untuk segera melakukan pembenahan dan mulai bekerja bersama Pemerintah Aceh. “Usai pelantikan malam ini, saya berharap tidak ada jeda. Mulai besok seluruh jajaran Kadin Aceh sudah mulai bekerja.”

Nova juga mengingatkan, sesuai dengan amanat Undang-undang, Kadin adalah organisasi payung bagi dunia usaha Indonesia. Hal tersebut tertuang dalam Undang-undang Nomor 1 tahun 1987.

“Undang-Undang Kadin mengamanatkan agar organisasi ini menjalankan fungsi dan perannya sebagai mitra pemerintah, khususnya dalam membantu pembangunan dan meningkatkan pemerataan perekonomian bangsa demi mewujudkan dunia usaha yang sehat dan tertib.”

Oleh karena itu, kata Nova, Kadin dituntut kritis terhadap isu-isu ekonomi yang berkembang agar langkah perbaikan dapat terus dilakukan. Salah satu isu penting yang perlu mendapat perhatian Kadin adalah penguatan usaha lokal, khususnya sektor IKM dan UMKM. Menurut Nova, sektor ini layak dikembangkan, sebab IKM dan UMKM sangat berperan dalam mendukung pergerakan ekonomi daerah.

Nova menegaskan, Pemerintah Aceh terus berupaya melakukan peningkatan sektor swasta di Aceh. Karena itu, Kadin selaku wadah pengusaha Aceh, diharapkan berperan mendukung misi penguatan investasi ini. Pengurus Kadin harus memiliki visi menyeluruh untuk kepentingan orang banyak, khususnya dunia usaha.

“Oleh sebab itu, kita butuh lembaga Kadin yang kuat, tangguh, dengan pengurus yang  kompak, agar lembaga ini dapat menjalankan  program yang bermanfaat bagi masyarakat. Peran Kadin sangat dibutuhkan untuk mendukung tercapainya target pembangunan yang dicanangkan oleh pemerintah,” sambung Plt Gubernur.

Nova optimis, kepengurusan baru Kadin Aceh mampu menghasilkan rumusan terbaik bagi peningkatan dunia usaha di Aceh. Nova juga berkomitmen untuk membantu penguatan keorganisasian Kadin Aceh melalui program kerja sama pemerintah dan dunia usaha.

“Kerjasama pemerintah dan dunia usaha akan memicu iklim usaha yang sehat di Aceh. Hal ini tentu akan semakin menarik minat investor untuk berinvestasi. Dengan demikian, maka sumber daya lokal dapat kita optimalkan, dan kesejahteraan rakyat dapat kita tingkatkan. Selamat bekerja kepada pengurus KADIN Aceh yang baru,” pungkas Plt Gubernu Aceh.

Menanggapi Plt Gubernur, Ketua Umum Kadin Aceh Makmur Budiman, dalam sambutannya mengimbau seluruh pengurus untuk menjaga kekompakan agar Kadin menjadi organisasi yang tangguh dan mampu hadir sebagai mitra Pemerintah Aceh dan mendukung program-program yang saat ini sedang berjalan.

“Terima kasih atas dukungan Pak Plt Gubernur Aceh kepada Kadin. Kami optimis, dengan dukungan yang selama ini diberikan oleh Pemerintah Aceh, Kadin akan hadir menjadi organisasi yang kuat, sehingga mampu bekerjasama dengan Pemerintah Aceh untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat,” ujar Makmur.

Makmur juga mengingatkan para pengurus dan seluruh anggota Kadin Aceh untuk terus berbenah, sehingga mampu menjadi pribadi yang mampu bersaing dalam era revolusi industri 4.0.

“Era 4.0 menuntut perubahan menyeluruh pada sistem kerja kita. Sistem dan pola kerja lama harus segera kita tinggalkan jika tidak ingin tergerus zaman. Oleh karena itu, seluruh anggota Kadin Aceh harus kompak, dan terus meningkatkan kapasitas sehingga kita benar-benar siap menghadapi revolusi industri 4.0,” imbau Makmur.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia, Muhammad Lutfi, dalam sambutannya mengingatkan, saat ini Indonesia menghadapi tantangan berat di bidang ekonomi. Salah satu pemicunya adalahh perang dagang antara Amerika dan China.

“Selain revolusi industri 4.0, perang dagang antara Amerika dan China menjadi tantangan besar bagi Indonesia. Namun jika disikapi dengan bijak, maka tantangan ini justru menjadi peluang bagi Indonesia untuk tampil sebagai negara yang diperhitungkan dalam perkembangan perekonomian dunia. Karena Indonesia memiliki berbagai potensi dan lokasi Indonesia berada di kawasan yang sangat strategis,” ujar Lutfi.

Kepengurusan “Gemuk”

Struktur kepengrusuaan Kadin Aceh periode 2019-2024 terbilang “gemuk.”
Semua devisi terisi hingga jumlahnya di natas seratus orang pengurus.

Ada pun Dewan Pertimbangan dipercayakan politisi senior, H.Harimun Usman, Ketua Dewan Penasehat penguasa senior yang juga mantan Ketua Gapensi Aceh, Alwen Abdullah, yang didukung belasan anggota. (Ria/ks)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER