Selasa, Agustus 19, 2025
spot_img
BerandaAcehNgabuburit Seru Anak Muda Aceh: Rayakan IWD 2025 dengan Game dan Diskusi...

Ngabuburit Seru Anak Muda Aceh: Rayakan IWD 2025 dengan Game dan Diskusi Isu Perempuan

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Ngabuburit di bulan Ramadhan biasanya identik dengan nongkrong santai atau berburu takjil. Namun, di Sepetak Cafe, Lampriet, Banda Aceh, Sabtu (8/3/2025), suasana ngabuburit terasa berbeda.

Sekelompok anak muda berkumpul bukan hanya untuk menunggu azan Magrib, tetapi juga untuk bermain game seru sambil mendiskusikan isu perempuan dalam acara Ngabuburit Kuy!: Truth Talk.

Acara ini diinisiasi oleh Forum Aktivis Perempuan Muda (FAMM) Indonesia Perwakilan Aceh, bekerja sama dengan komunitas Learning Together (LETO) KOPRI Aceh dan Flower Aceh. Kegiatan ini sekaligus menjadi momen spesial karena digelar dalam rangka memperingati International Women’s Day (IWD) yang jatuh setiap 8 Maret.

Menurut Fatin, anggota FAMM Indonesia Perwakilan Aceh, peringatan IWD tahun ini menjadi lebih istimewa karena bertepatan dengan bulan Ramadhan. “Di bulan yang penuh berkah ini, kita bisa sekaligus menjalin silaturahmi dan berdiskusi tentang isu perempuan dengan cara yang lebih santai dan menyenangkan. Kegiatan ini dikemas dengan format yang interaktif, sehingga semua peserta mendapatkan kesempatan untuk berbagi pandangan dan pengalaman mereka,” tuturnya.

Dengan konsep santai namun bermakna, peserta diajak bermain Truth or Dare, di mana nama-nama peserta dipilih secara acak menggunakan spin wheel untuk menjawab pertanyaan yang telah disediakan.

Pertanyaan yang diajukan pun beragam, mulai dari “Siapa tokoh perempuan yang paling menginspirasimu?” hingga “Bagaimana pandanganmu terhadap isu perempuan dan disabilitas?”.

Sementara itu, tantangan dalam sesi Dare juga tak kalah menarik. Peserta diminta melakukan berbagai aksi kreatif, seperti membuat story di media sosial tentang perempuan inspiratif hingga merangkai pantun bertema isu perempuan. Gelak tawa santai memecah suasana sambil menunggu waktu berbuka.

Acaranya juga nggak membosankan sama sekali, justru seru karena ada interaksi dan bisa dapat relasi teman baru. Santai, tapi banyak banget ilmu yang bisa kita ambil,” ujar Vani, salah satu peserta perwakilan KOPRI PMII UIN Ar-Raniry.

Peserta lainnya, Pia, pun mengaku senang bisa ikut kegiatan ini karena suasananya yang santai namun tetap memberikan banyak wawasan baru.

“Meski isunya agak berat, tapi dikemas dengan santai dan mudah dipahami. Kita jadi tahu berbagai hal, mulai dari kebijakan tentang perempuan sampai ke isu kesehatan perempuan, yang mungkin sebelumnya belum banyak kita pahami,” katanya.

Bukan hanya sekadar bermain, acara ini juga diwarnai dengan berbagi kebajagiaan pada sesi tukar kado dan buka puasa bersama, yang semakin menambah kehangatan suasana.

“Ngobrolin feminisme nggak harus selalu berat. Dengan konsep permainan seperti ini, kita bisa belajar sambil have fun, dan yang penting, makin sadar bahwa isu perempuan itu dekat dengan kehidupan kita sehari-hari,” ujar Febby, anggota FAMM yang turut memfasilitasi acara.

Acara ini turut dimoderatori oleh Desy, anggota FAMM, yang memastikan diskusi tetap interaktif dan menyenangkan.

Melalui kegiatan ini, anak muda Aceh membuktikan bahwa berbicara soal kesetaraan gender bisa dilakukan dengan cara kreatif dan menyenangkan. Ngabuburit bukan sekadar menunggu waktu berbuka, tetapi juga bisa menjadi momen untuk belajar, berbagi, dan memperkuat solidaritas antar sesama. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER