Banda Aceh (Waspada Aceh) – Ketua Satgas Sekber Aceh, Nasrul Sufi, mengajak pemilih cerdas yang ada di Aceh untuk sama-sama memberikan hak pilihnya dengan menetapkan Capres dan Cawapres pilihan ulama.
Apa lagi setelah para ustad fenomenal di Indonesian seperti Ustad Abdul Somad (UAS), Ustad Adi Hidayat (UAH) dan Syech Abdul Jabaier menetapkan pilihan pada pasangan 02.
Begitu juga dengan kampanye Prabowo-Sandi di GBK semakin memperjelas peta kekuatan ummat muslim dalam Pilpres 2019. “Dimana, Insya Allah, Pilpres ini akan dimenangkan oleh pak Prawobo-Sandi,” ujarnya.
Analisis itu berdasarkan data dari antusiasme rakyat dari semua kalangan yang memberi dukungan luar biasa kepada Prabowo-Sandi dalam setiap kesempatan. Baik dalam kampanye terbuka maupun kampanye yang tidak terbuka.
“Mereka memberi harapan yang besar kepada Prabowo-Sandi untuk memimpin Indonesia untuk 5 tahun yang akan datang,” ujar Nasrul Sufi kepada wartawan, Sabtu (13/4/2019) di Banda Aceh, mengambarkan situasi terakhir jelang H – 4, Pilpres 17 April 2019.
Dikatakan, dukungan yang diberikan rakyat kepada Prabowo-Sandi bukan tanpa dasar. Sebab selama ini mereka telah melihat bagaimana perkembangan di Indonesia belum membawa perubahan yang signifikan, untuk menuju Indonesia yang lebih makmur dan sejahtera.
“Jadi tidak salah kalau rakyat beralih pilihan untuk memenangkan dan memberi dukungan kepada Prawobo-Sandi untuk memimpin Indonesia periode 2019-2024,” ujar Nasrul.
Pria yang akrab disapa Tgk Abang ini menambahkan, aura kemenangan Prabowo-Sandi semakin dekat seiring dengan dukungan rakyat yang sangat luar biasa. Ini diibaratkan sebagai people power untuk menuju Indonesia menang.
Sekber Satgas Prabowo-Sandi Aceh selaku tim pemenangan Capres 02 akan siap menyambut kemenangan Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019. Pihaknya juga akan mengawal kemenangan tersebut dengan segala konsekuensi untuk mempertahankan kemenangan rakyat tersebut.
“Tanpa mendahului kehendak yang maha Kuasa, kemenangan murni dari rakyat ini merupakan bentuk kerinduan yang mendalam dari rakyat yang haus perubahan tampuk kepemimpinan,” kata mantan ketua Senat Mahasiswa Unida dan mantan Aktifis 98 ini. (Ria)
