Mencari nafkah dengan berjualan buah kecil-kecilan menjadi alternatif menopang kebutuhan keluarga.
Sepanjang jalan pintu masuk kampus Universitas Syiah Kuala di Darussalam, Banda Aceh, terlihat beberapa penjual buah duduk di trotoar jalan. Mereka mengais rezeki demi memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Yani kepada Waspada Aceh , Sabtu (23/1/2021), menuturkan dirinya berjualan buah sudah lima tahun di kawasan tersebut. Banyak suka duka dialaminya dalam rentang waktu tersebut.
“Kondisi sekarang sangat miris di saat pandemi Covid-19. Pendapatan saya sebelum Covid-19 bisa mencapai Rp300 ribu per hari. Sekarang, berkisar Rp50 ribu hingga Rp100 ribu per harinya,” ungkap Yani.
Yani mengaku menjadi tulang punggung keluarga setelah suaminya tidak bekerja lagi karena sakit. Mencari nafkah dengan berjualan buah kecil-kecilan menjadi alternatif menopang kebutuhan keluarga.
Lain halnya Rika, penjual buah lainnya di Kampus Darussalam. Para penjual buah pinggir jalan di kampus tersebut tidaklah mudah. Terkadang mereka ketakutan ketika Satpol PP datang.
“Kami takut datang Satpol PP. Mereka mengusir penjual buah. Padahal, di tempat ini satu-satunya kami bisa mengais rezeki. Padahal, kami selalu menjaga kebersihan di tempat ini,” tutur Rika. (Fanz)