Banda Aceh (Waspada Aceh) – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Aceh menggelar Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) yang berlangsung pada tanggal 28 – 29 September 2019 di Oasis Hotel, Banda Aceh.
Ketua DPW Partai NasDem Aceh, Zaini Djalil mengatakan, dalam Rakerwil tersbeut ada tiga agenda yang akan dibahas. Pertama, evaluasi dan refleksi pemilu 2019, konsolidasi internal, dan menyusun rekomendasi yang akan dibawa pada Kongres kedua partai yang akan dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 8 – 11 November 2019.
“Rakerwil ini dilaksanakan berkaitan dengan akan dilaksanakannya kongres di Jakarta. Kongres nantinya dalam rangka pemilihan ketua umum dan penguatan struktur partai,” ujar Zaini dalam pidatonya saat membuka acara Rakerwil, Sabtu (28/9/2019).
Zaini juga berharap, Rakerwil itu nantinya bisa melahirkan beberapa rekomendasi, salah satunya adalah rekomendasi tetang membagun partai.
“Bagi anggota DPR yang telah terpilih, silahkan bekerja dengan baik dan bertanggungjawab,” katanya.
Selain itu, Zaini juga merefleksi hasil pemilu 2019. Menurutnya, selama Pileg yang lalu, struktur partai sudah bekerja dengan baik meskipun perolehan kursi NasDem di Aceh mengalami penurunan yang sangat drastis. Untuk kursi DPR RI dari dua kursi mejadi nol, DPRA dari delapan kursi turun menjadi dua dan kursi DPRK se-Aceh dari 62 kursi tinggal 48.
“Kita semua para caleg, pengurus dan kader sudah bekerja dengan profesional dan sangat baik, tidak ada yang perlu kita salahkan. Ini murni karena faktor alam, kita harus introspeksi diri,” sebut Zaini.
Menurutnya, mereka sudah bekerja secara maksimal, struktur partai berjalan dengan baik dan para caleg telah diseleksi dengan ketat di semua tingkatan.
“Tapi dengan hasil Nasdem peroleh tidak seperti yang diharapkan, saya kira itu hal yang biasa. Ada hal yang di luar dugaan yang tidak bisa diprediksi. Kemudian juga isu negatif yang berkembang sehingga berdampak besar terhadap perolehan suara NasDem,” kata Zaini.
Zaini juga mengingatkan kepada seluruh kader untuk terus semangat dan solid dalam membangun partai. “Meskipun Pemilu kemarin banyak caleg kita yang tidak terpilih dan mungkin jumlah kursinya turun drastis, kita tidak boleh patah semangat. Saya katakan Allah punya jalan lain yang lebih besar, asal kita tetap pada semangat yang sama untuk membesarkan partai ini,” pungkasnya.
“Saya katakan bahwa berpolitik itu tidak harus menjadi anggota DPR, perjuangan berbuat untuk rakyat akan terus berjalan, jangan sampai dihentikan dengna alasan tidak adanya kursi di DPR,” ujarnya.
Zaini Peringatkan Kader yang “Nakal”
Dalam pidatonya, Zaini Djalil menyebutkan, pasca pemilu 2019 ada beberapa kader yang mulai “nakal” yang berkeinginan untuk berpindah haluan politiknya.
“Ketua Umum sudah berpesan, sudah saatnya kader Partai NasDem untuk menunjukkan jati dirnya dan jangan ada lagi yang berpura-pura. Kalau kita siap dengan Partai Nasdem dengan kondisi yang sekarang ini, maka nyatakan siap. Kalau memang sudah ingin menyeberang ke partai lain, maka silahkan nyatakan mundur,” ujar Zaini.
Menurutnya, ada beberapa kader yang mulai terlihat melakukan pelanggaran dan tidak sejalan lagi karena ada keinginan untuk berkarir di tempat lain.
“Kalau memang sudah tidak ingin di NasDem, silahkan buat pernyataan mundur. Kami persilahkan untuk berkarir atau bergabung dengan partai poitik lain. Jangan malu-malu, jangan karena masih di NasDem main-main dulu ke NasDem tapi hati sudah berpaling ke yang lain,” pungkasnya.
Dukung Kembali Surya Paloh Jadi Ketua Umum
Salah satu agenda Rakerwil Partai NasDem adalah membuat rekomendasi agar Surya Paloh kembali menjadi Ketua Umum periode 2019-2024, di Kongres Nasional mendatang.
“NasDem Aceh berharap agar Surya Paloh mau kembali memimpin partai ini. Beliau tokoh nasional, beliau sungguh luar biasa dalam memimpin partai,” ujar Zaini.
Zaini beralasan, Surya Paloh masih layak untuk memimpin NasDem ke depan, dan di tangan Suya Paloh, NasDem berkembang cukup pesat, hingga menjadi partai terbesar ke lima secara nasional.
“Saya kira seluruh pengurus se-Indonsesia masih mengharapkan beliau, dan Aceh berharap beliau masih mau menjadi ketua umum,” katanya.
Zaini menjelaskan, berbicara tentang Partai Nasdem di Aceh, tentu tidak telepas dari sosok Surya Paloh. Banyak hal – hal khusus yang diberikan untuk Aceh dibandingkan dengan daerah lain.
“Sebagai orang Aceh, kepeduliannya untuk tanah kelahirannya sangat luar biasa. Kita bisa rasakan, tentu kadang kala tidak bisa diterima oleh beberapa orang,” sebut Zaini.
Sebagai tokoh bangsa, Zaini mengatakan, Surya Paloh sangat dihormati, diterima dan dibanggakan oleh orang lain, namun berbanding terbalik dengan kejadian di Aceh.
“Kita sedih, kesannya di Aceh beliau tidak diterima. Padahal, perhatian beliau kepada Aceh sangat luar biasa. Inilah tugas kita sebagai kader harus menjelaskan posisi ketua umum kita, dan bagaimana kepedulian dan kecintaan beliau kepada Aceh. Ini tugas kita untuk membuktikan bahwa Aceh juga sangat cinta kepada beliau,” pungkas Zaini. (Ria)