Sabang (Waspada Aceh) – Mundurnya Iskandar Zulkarnain, dari jabatannya sebagai Kepala BPKS menimbulkan tanda tanya besar. Pasalnya, beberapa hari lalu telah muncul wacana di media masa tentang rencana pengunduran dirinya dari posisi orang nomor satu di BPKS tersebut.
Sepertinya ada kaitannya dengan curhatnya kepada anggota komisi VI DPR-RI dari Fraksi PDIP, Darmadi Durianto, soal anggaran yang diajukan BPKS untuk tahun 2021. Dia curhat sebagai Kepala BPKS mendapat uang makan perhari Rp35.000 dan gaji hanya Rp17 juta sebulan setelah dipotong pajak.
Iskandar Zulkarnain menyampaikan pengunduran diri dari jabatan kepala BPKS secara terbuka di hadapan tim menagement dan karyawan BPKS di Aula Lantai 3 Gedung BPKS di Sabang, Kamis (07/04/2022).
Dalam kesempatan itu dia menyampaikan niatnya untuk mundur dari jabatannya sebagai kepala BPKS dan sebelumnya sudah menyampaikan permohonan itu kepada Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, selalu Ketua Dewan Kawasan Sabang.
Selama setahun menjabat lembaga itu, Iskandar dinilai sudah berhasil membenahi manajemen dan meningkatkan kualitas SDM sehingga memiliki disiplin yang tinggi.
“Seperti Komitmen saya sejak awal untuk membenahi BPKS dan saat ini menurut saya BPKS sudah berjalan di atas koridornya dan telah lebih baik. Realisasi anggaran tahun 2021 meningkat tajam, kedisiplinan SDM BPKS juga sudah sangat baik. Banyak kerjasama yang sudah terbangun dan pada akhirnya sudah waktunya saya undur diri dari lembaga yang saya cintai ini,” ujarnya di hadapan manajemen dan karyawan BPKS.
Dalam kesempatan terpisah, Wakil Kepala BPKS, Teuku Zanuarsyah ketika ditanya Waspada via WhatsApp Kamis malam (7/4/2022), menyebutkan alasan pengunduran diri Iskandar Zulkarnain tak lebih karena alasan keleluasaan.
Wakil Kepala BPKS menyebutkan, Iskandar memang sudah lama ingin mundur, karena meskipun hanya setahun menjabat, Iskandar telah berhasil membina dan meningkatkan disiplin karyawan BPKS. (T Zakaria Al Bahri)
