Rabu, Agustus 13, 2025
spot_img
BerandaAcehMPU Aceh Minta Warga Hindari Pengajian Tertutup Usai 2 ASN Terduga Teroris...

MPU Aceh Minta Warga Hindari Pengajian Tertutup Usai 2 ASN Terduga Teroris Ditangkap

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Tgk Faisal Ali, mengimbau masyarakat untuk menghindari pengajian yang bersifat tersembunyi/tertutup dan menggunakan kitab rujukan yang tidak dikenal di Aceh.

Seruan ini disampaikan menyusul terkait penangkapan dua Aparatur Sipil Negara (ASN) oleh Densus 88 atas dugaan keterlibatan dalam jaringan terorisme.

Menurut Tgk Faisal Ali, kasus penangkapan tersebut harus menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat. Ia berharap aparat Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) agar menyampaikan perkembangan kasus ini secara transparan kepada publik.

“Harapan kita agar kasus ini dijelaskan setransparan mungkin ke publik oleh aparat BNPT. Masyarakat diharapkan menunggu proses ini berjalan dari tahapan ke tahapan serta mengedepankan praduga tak bersalah,” ujarnya kepada Waspadaaceh.com, Senin (11/8/2025).

Ia juga menekankan agar masyarakat tidak bersikap eksklusif, terutama dalam urusan agama.

“Hindari pengajian-pengajian yang sifatnya tersembunyi dan kitab rujukan yang tidak makruf di Aceh,” tegasnya.

Sebelumnya, Densus 88 menangkap dua ASN di Aceh pada Selasa (5/8/2025) di dua lokasi berbeda di Banda Aceh. MZ, ASN aktif di Kanwil Kementerian Agama Aceh, dibekuk saat berada di sebuah warung kopi di pusat kota. Sementara ZA, pegawai Dinas Pariwisata Kota Banda Aceh, diamankan di showroom mobil miliknya di kawasan Batoh.

Selain melakukan penangkapan, aparat juga menggeledah beberapa lokasi yang diduga menjadi tempat penyimpanan barang atau dokumen terkait aktivitas terorisme.

Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Ajun Komisaris Besar Mayndra Eka Wardhana kepada media mengatakan, kedua ASN ini mempunyai peran strategis di organisasi yang diduga terkait terorisme.

Dimana, ZA diduga mengelola aliran dana yang digunakan mendukung logistik dan aktivitas kelompok tersebut. Sementara, MZ memiliki peran strategis sebagai salah satu petinggi jaringan teror di wilayah Aceh yang bertugas melakukan perekrutan dalam rangka kaderisasi.

Petinggi atau pimpinan pada dua instansi tersebut, membenarkan ada ASN di lembaganya ditangkap Densus 88 karena diduga terlibat jaringan terorisme. Saat ini, kedua ASN ini sedang menjalani pemeriksaan intensif. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER