Bener Meriah (Waspada Aceh) – Gunung Burni Telong, destinasi favorit di Desa Rembune, Kecamatan Timang Gajah, Bener Meriah, dipadati pendaki pada pergantian tahun.
Pantauan Waspadaaceh.com ratusan pendaki telah memadati puncak sejak Rabu (1/1/2025) dini hari. Puncak Gunung Burni Telong, menawarkan pemandangan yang memukau dengan ketinggian 2.624 mdpl.
Di pagi hari, para pendaki dapat menikmati matahari terbit yang perlahan menyinari hamparan samudra awan yang menutupi lembah di bawahnya. Keindahan alam semakin terlihat dengan panorama Kota Takengon yang tampak di kejauhan, sementara Gunung Geureudong berdiri gagah di latar belakang.
Udara segar dan sejuk serta pemandangan yang luas memberikan sensasi ketenangan dan kedamaian, membuat puncak ini menjadi tempat yang sempurna untuk menikmati keindahan alam Aceh.
Wahyu Majiah (26), salah satu pendaki, mengaku telah lama merencanakan pendakian ini.
“Alhamdulillah, meski awalnya hujan dan berkabut, akhirnya bisa menikmati pemandangan indah saat cuaca cerah,” ungkapnya.
Fazliana, pendaki lainnya, mengaku terharu saat menyaksikan bintang di malam hari dan matahari pertama tahun 2025. “Aku takut ketinggian, tapi tekad membawa aku ke puncak. Perjuangan ini sungguh berkesan,” ujarnya.
Jurnalis yang turut serta dalam pendakian ini juga dipandu oleh Lasak Arkana Surengrana (23), pemandu perjalanan dari Jak Lom.
Lasak membantu pendaki mempersiapkan perjalanan dengan memberikan instruksi persiapan sebelum pendakian mulai dari cara yang tepat dalam mengepak carrier agar tubuh tidak mudah lelah selama pendakian hingga memberikan tips untuk menghadapi jalur yang terjal dan menantang.
Pendakian dimulai dari basecamp, dengan biaya registrasi Rp10.000 per orang. Untuk kendaraan, tarif parkirnya adalah Rp20.000 untuk sepeda motor dan Rp50.000 untuk mobil.
Jalur pendakian terbagi menjadi tiga shelter, dimulai dari basecamp menuju Shelter 1 yang memakan waktu 1-2 jam.
Pendaki melewati perkebunan kopi dan pintu rimba untuk mencapai shelter pertama di sana juta terdapat sumber mata air.
Jalur menuju Shelter 2 lebih menantang, dengan akar pohon besar dan tanjakan curam.
Shelter 3, yang merupakan lokasi berkemah, membutuhkan waktu tempuh 2-3 jam sebelum perjalanan terakhir ke puncak selama 1-2 jam.
Selama pendakian, pendaki dapat menikmati kekayaan flora dan fauna, termasuk bunga edelweis, kantong semar, hingga siamang hitam.
Namun, Lasak juga menyayangkan kurangnya kesadaran sebagian pendaki terhadap kebersihan. “Sampah yang berserakan dan kerusakan tanaman, termasuk edelweis, masih sering terjadi. Edukasi dan pengawasan perlu ditingkatkan agar alam tetap terjaga,” katanya.
Selain persoalan kebersihan, fasilitas di Burni Telong juga masih minim, kemudian kurangnya papan informasi yang efektif edukasi mengenai larangan memetik tamanan dilindungi bunga edelweis.
“Semoga pengelolaan ke depan lebih baik agar wisatawan dan penduduk sekitar mendapatkan manfaat yang berkelanjutan,” harapnya.(*)