Panyabungan (Waspada Aceh) – Bupati Mandailing Natal (Madina) HM Ja’far Sukhairi Nasution meminta pemerintah pusat meninjau ulang keberadaan PT Sorik Marapai Geothermal Power (SMGP) di Kecamatan Puncak Sorik Marapi (PSM), Kabupaten Madina. Pasalnya, pengeboran sumur panas bumi ini telah sering menyebabkan warga Desa Sibanggor Julu jadi korban.
Sukhairi menyampaikan sikap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madina itu saat menjenguk 21 warga yang jadi korban keracunan gas di RSUD Panyabungan, Minggu siang (24/4/2022).
Puluhan warga Desa Sibanggor Julu itu diduga jadi korban karena menghirup gas beracun yang bersumber dari sumur bor milik PT SMGP di Wellpad T Madina. Bupati menyayangkan peristiwa kebocoran gas milik PT SMGP kembali terulang untuk kesekian kalinya.
Namun, kata Sukhairi, Pemkab Madina tidak berdaya untuk menjatuhkan sanksi kepada PT SMGP.
“Bola ada di tangan pemerintah pusat. Pemerintah daerah tidak punya kewenangan dalam hal mencabut (izin) atau menghentikan kegiatan (PT SMGP),” kata Sukhairi.
Menurut Sukhairi, Pemkab Madina meminta pemerintah pusat melakukan kajian ulang untuk memutuskan apakah aktivitas PT SMGP perlu dihentikan atau tidak.
“Pemerintah daerah hanya bisa berharap kepada pemerintah pusat dan pihak perusahaan agar kegiatan pegeboran sumur ini segera dihentikan,” ujarnya.
Bupati Madina HM Ja’far Sukhairi Nasution juga langsung menggelar rapat darurat di Aula Kantor Bupati, Desa Parbangunan, Kecamatan Panyabungan, Minggu sore (24/4/2022).
Rapat ini digelar berselang beberapa jam pasca insiden semburan lumpur dan asap hitam terjadi di lokasi sumur bor PT Sorik Marapai Geothermal Power (SMGP), Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Madina, Minggu pagi (24/4/2022).
Rapat yang dipimpin Bupati Sukhairi itu juga dihadiri Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utammi Nasution, Kapolres Madina AKBP HM Reza Chairul AS, Asisten I Setdakab Madina Alamulhaq Daulay, Kasatpol PP Madina Lismulyadi, Kadis Kominfo Madina Sahnan Pasaribu, Camat Lembah Sorik Marapi Parlagutan, Camat Puncak Sorik Marapi Ridwan.
Para korban gas beracun kini telah mendapat perawatan intensif di rumah sakit terdekat. (sulaiman achmad)