Banda Aceh (Waspada Aceh) – Bank Indonesia (BI) Provinsi Aceh memperkirakan pertumbuhan ekonomi daerah ini tetap positif pada 2025, meski tak lagi didorong oleh event nasional berskala besar seperti Pemilu dan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024.
Kepala Perwakilan BI Aceh, Agus Chusaini, menyebutkan bahwa ekonomi Aceh pada tahun depan diprediksi tumbuh meski sedikit melambat dibandingkan capaian tahun sebelumnya.
“Kami melihat ekonomi Aceh ke depan tetap tumbuh baik, walaupun tidak setinggi 2024 yang mencapai 4,66 persen,” ujar Agus di Banda Aceh, Selasa (21/5/2025).
Pada triwulan I 2025, pertumbuhan ekonomi Aceh tercatat sebesar 4,59 persen. Angka ini meningkat dibandingkan triwulan IV 2024 yang tumbuh 4,15 persen.
Ditopang Ekspor dan Pertanian
Agus menjelaskan, meski tidak ada agenda nasional besar pada 2025, ekonomi Aceh tetap ditopang oleh tingginya permintaan ekspor, terutama batubara ke India, serta membaiknya produktivitas pertanian.
“Permintaan batubara dari India cukup tinggi, karena industri mereka sedang tumbuh pesat. Ini menjadi salah satu motor penggerak ekspor Aceh,” kata Agus.
Di sisi lain, sektor pertanian juga diperkirakan mengalami pertumbuhan positif seiring mulai beroperasinya bendungan Keureuto di Kabupaten Aceh Utara dan Rukoh di Kabupaten Pidie.
“Cuaca yang mendukung serta adanya program penyerapan gabah oleh pemerintah ikut mendorong pertumbuhan di sektor ini,” ujarnya.
Di Bawah Rata-Rata Sumatera
Meski mencatat pertumbuhan yang positif, secara regional, ekonomi Aceh masih berada di bawah rata-rata provinsi lain di Sumatera.
“Secara perbandingan, kita memang menjadi yang terendah kedua di Sumatera. Tapi jika dilihat dari nilainya, pertumbuhan ekonomi Aceh masih tergolong cukup baik,” ucap Agus.
Beberapa sektor usaha yang menopang pertumbuhan ekonomi Aceh sejauh ini antara lain pertambangan dan penggalian, perdagangan besar dan eceran, transportasi, serta pergudangan.
Dengan dukungan sektor-sektor strategis dan potensi ekspor yang terus berkembang, BI optimistis perekonomian Aceh akan tetap tumbuh positif sepanjang 2025, meski tanpa stimulus dari event nasional seperti tahun lalu. (*)
