“Mangrove Forest Park di Kota Langsa ini merupakan destinasi ‘bukan kaleng-kaleng,’ destinasi berskala internasional dari Indonesia dan merupakan salah satu hutan mangrove terbesar di Asia Tenggra”
— Menparekraf, Sandiaga Uno —
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, melakukan kunjungan kerja ke Kota Langsa, Provinsi Aceh, 14 – 15 April 2022.
Dalam Kunker tersebut, Sandi bersama rombongan Kemenparekraf didampingi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Aceh, Jamaluddin.
Ada dua agenda kunker Sandi ke Kota Langsa, yakni meresmikan Tower Mangrove Forest Park dan berkunjung ke Desa Wisata Cinta Raja, Kecamatan Langsa Timur.
Di Taman Mangrove, Sandi mengapresiasi Wali kota Langsa, Usman Abdullah, yang telah berhasil membangun mahakarya wisata hutan mangrove yang begitu besar.
“Kita tahu hutan mangrove ini memiliki daya tarik dan sangat digemari, karena isu perubahan iklim. Selain itu hutan mangrove ini adalah pabrik okesigen terbesar di Asia Tenggara,” kata Sandi, Jumat (15/4/2022).
Menurutnya, Mangrove Forest Park di Kota Langsa merupakan destinasi ‘bukan kaleng-kaleng’. Destinasi berskala internasional dari Indonesia dan merupakan salah satu hutan mangrove terbesar di Asia Tenggra.
“Hutan mangrove ini berhasil menjadi juara satu pada ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) Awards dalam kategori ekowisata populer pada tahun 2019,” sebutnya.
Oleh karena itu, dia meminta Direktur Event Daerah di Kemenparekraf, Reza Pahlevi, membuat event berskala internasional di destinasi Mangrove Forest Park di Kota Langsa.
“Komunitas terus dibuat, jangan pake ribet dan ruwet, langsung hajar aja bikin komunitasnya, ketuanya Pak Wali Kota,” katanya.
Dia berharap kepada pemimpin Kota Langsa yang baru agar terus mengembangkan lokasi ini menjadi destinasi unggulan.
“Semoga dapat memberi manfaat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Langsa. Kita harus berkolaborasi membangkitkan ekonomi, buka lapangan kerja dan bertransisi ke ekonomi baru,” pungkasnya.
Sementara itu, Wali Kota Langsa, Usman Abdullah, menganggap kedatangan Menparekraf ke Langsa membangkitkan semangat pemerintah daerah dan anak-anak muda dalam membangun sektor pariwisata.
“Kami bersyukur dengan hadirnya Pak Menteri Sandiaga Uno kemari semangat luar biasa, baik secara moril dan psikologis dapat membangkitkan semangat kreatif masyarakat dan penggiat wisata di Langsa,” ujar “Toke Suum,” sapaan akrab Wali Kota Langsa.
Dia melaporkan, luas lokasi wisata hutan mangrove ini sekitar 8.000 hektare. Kalau digabungkan dengan Aceh Tamiang dan Aceh Timur sekitar 20.000 hektare.
“Hari ini tempat wisata hutan mangrove yang dikelola menjadi ekowisata bekerja sama dengan Disbudpar Aceh mencapai 800 hektare lebih. Di sini tumbuh lebih kurang 30 spesies mangrove dan juga ada jenis mangrove yang langka,” sebutnya.
Destinasi hutan mangrove ini, kata dia, berdiri sejak tahun 2013 dan terus berlanjut hingga sekarang.
Sedangkan Tower Mangrove Forest Park yang baru dibangun sebagai pendukung fasilitas wisata hutan mangrove, tingginya mencapai 45 meter terdiri dari 8 lantai.
Desa Wisata Cinta Raja
Sementara itu, dalam kunjungannya ke Desa Wisata Cinta Raja, Sandiaga mengatakan desa ini memiliki potensi yang sangat besar untuk wisata alam.
Diketahui, Desa Wisata Cinta Raja yang hanya berjarak tempuh 15 menit dari Kota Langsa ini menjadi lokasi persinggahan burung-burung yang bermigrasi dari berbagai benua di dunia.
“Desa wisata Cinta Raja ini menjadi suatu destinasi yang sangat spesial. Karena memiliki keunikan satwa yaitu burung-burung yang datang (bermigrasi) dari seluruh dunia,” kata Sandi.
Kata Sandi, potensi tersebut perlu dikelola dengan baik disertai dengan peningkatan kelengkapan amenitas dan aksesibilitas yang diperlukan, dan penambahan atraksi melalui event-event yang menarik. Dengan harapan, potensi yang telah ada di Desa Cinta Raja dapat semakin meningkat dan berkembang.
“Saya melihat kalau dikelola dengan baik seperti ini, ditambah dengan amenitas dan aksesibilitas yang lebih baik serta atraksi tambahan melalui event-event, desa ini bisa menjadi destinasi unggulan. Karena menurut saya, kegiatan bird watching di Desa Cinta Raja ini adalah bentuk best practice dari ecotourism,” kata Menparekraf.
Selain itu, Sandiaga menilai Desa Wisata Cinta Raja memiliki potensi produk ekonomi kreatif di subsektor fesyen, kuliner, dan kriya.
Sehingga dia pun mendorong masyarakat yang ingin berkunjung ke Desa Wisata Cinta Raja untuk membeli produk-produk UMKM karya masyarakat setempat.
“Karena di sinilah tumbuhnya lapangan kerja, sekitar 97 persen lapangan kerja di Indonesia berasal dari sektor ekonomi kreatif. Jadi selain kita lihat-lihat burung di sini, kita juga beli produk-produk ekonomi kreatif,” katanya.
Sementara itu Wali Kota Langsa, menambahkan potensi yang ada di Desa Wisata Cinta Raja adalah aset yang tidak dimiliki oleh daerah lain.
Sehingga, dia pun mengajak warga masyarakat, perangkat desa, dan forum komunikasi pimpinan kecamatan untuk bersama-sama menjaga potensi alam yang ada di desa ini.
“Apabila ini dikelola dengan baik, maka masyarakat desa ini akan mendapatkan multiplier effect bagi masyarakat sekitar,” ucap Usman.
Dalam kunker Sandi ke Langsa, turut hadir Wakil Wali Kota Langsa, unsur Forkopimda, Direktur Tourism Malaysia di Medan, dan para tokoh masyarakat setempat. (adv)