“Penyu berperan penting menjaga ekosistem laut, merawat terumbu karang, mengontrol populasi ubur-ubur, juga menjaga kehidupan bibit-bibit ikan”
Puluhan masyarakat, tua, muda, laki-laki dan perempuan juga anak-anak kegirangan mengambil anak penyu lekang dari ember dan kemudian meletakkan di bibir pantai. Sebanyak 88 tukik atau anak penyu lekang dilepasliarkan di Pantai Lampuuk, Aceh Besar, Jumat (3/3/2023).
Kegiatan ini diadakan oleh Kelompok Konservasi Penyu Lampuuk bersama komunitas Gerakan Aksi Baik. Sebelumnya tim memberikan edukasi simulasi bagaimana cara memindahkan telur penyu hingga menetaskannya.
Rasa prihatin terhadap maraknya pencurian telur serta pembantaian penyu untuk dikonsumsi menjadi salah satu alasan bagi para pegiat untuk melindungi penyu.
Koordinator Kompok Konservasi Penyu Lampuuk, Ikhsan Jamaluddin mengatakan, melalui kegiatan tersebut pihaknya menularkan kecintaannya untuk menjaga penyu. Pelestarian penyu digiatkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat menjaga satwa dilindungi itu agar tak lekang oleh waktu. Sekaligus mengembangkan potensi wisata edukasi.
Telur penyu tersebut diperoleh sebagian dari pantai Lampuuk, dan pantai Lange. Sepanjang tahun 2023 ini pihaknya sudah melepaskan sekitar 400 ekor tukik.
Adun menjelaskan, penyu yang bertelur di sepanjang pesisir pantai Lampuuk bisanya merupakan jenis penyu lekang dan penyu belimbing. Biasanya kegiatan ini dilakukan di musim angin timur sejak bulan November – April.
Mereka berpatroli mencari dan menanti penyu mendarat untuk bertelur. Telur itu kemudian ia kumpulkan, diamankan dari predator, lalu ditetaskan untuk selanjutnya dilepasliarkan.
Proses penetasan telur penyu, kata dia, juga dipengaruhi kondisi seperti cuaca dan temperatur pasir yang digunakan. Kebersihan sarang juga menentukan, terutama dari semut yang bisa membuat tukik dari telur yang baru menetas mati.
Penyu berperan penting menjaga ekosistem laut, merawat terumbu karang, mengontrol populasi ubur-ubur, juga menjaga kehidupan bibit-bibit ikan.
“Terumbu karang sebagai tempat bersarangnya ikan dan si penyu bertugas menjaga dan merawat terumbu karang,” katanya.
Menurut Badan Konservasi Dunia (IUCN), penyu masuk dalam daftar merah spesien terancam punah. Populasi penyu semakin terkikis karena beberapa hal, yaitu rusaknya habitat dan rusaknya tempat penyu bertelur. Miisalnya kondisi pantai yang tercemar sampah plastik. Menurutnya, beberapa kasus penyu mati ditemukan akibat memakan sampah plastik.
Selanjutnya praktik perdagangan telur penyu untuk konsumsi masih sering dijumpai, hingga perdagangan ilegal produk penyu.
“Walaupun sudah diatur dalam undang-undang, akan tetapi pencurian terhadap telur penyu masih banyak dilakukan untuk diperjualbelikan,” jelasnya.
Kondisi ini cukup memprihatinkan, karena ketika makin banyak penyu dibantai untuk komoditas perdagangan, ekosistem laut terganggu mengingat penyu termasuk rantai puncak makanan di padang lamun. (*)
Waspada Aceh on TV