Banda Aceh (Waspada Aceh) – Usaha bisnis tak harus melulu menghasilkan sebuah keuntungan dalam material, dan modal tak harus menjadi persoalan utama bagi pelaku usaha. Desa Telaga Bhakti, Aceh Singkil, menjadi salah satu pelaku usaha yang memberikan dampak lebih dari keuntungan material melalui budidaya ikan lele yang dijalankan oleh perangkat desanya.
Berkat keuletan dan kreativitas yang dinaungi oleh para perangkat desanya, dari hasil budidaya ikan lele yang terbilang baru dirintis tersebut, mampu memberikan keuntungan yang bukan dalam materi melainkan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakatnya.
Sekretaris Desa Telaga Bhakti, Rahman Dwi Rizky, yang menjadi inisiator sekaligus pengelola budidaya lele ini mengatakan sebelumnya, budidaya ini meliputi budidaya tumbuhan holtikultura sayur mayur, buah-buahan, bahkan budidaya hewani.
“Kami baru saja memanen sebanyak 198 kilo ikan lele dari hasil panen yang kedua, ini dari program desa kami, yang kami beri nama ketahanan pangan. Tujuannya untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup aman, bergizi, dan merata bagi masyarakat,” kata Rahman.
Tak hanya itu, desa yang berada di Aceh Singkil Kecamatan Singkil Utara ini, sebelumnya telah mendapatkan penghargaan program kampung Iklim (ProKlim) oleh Dinas Lingkungan Hidup Aceh Singkil, berkat banyaknya program positif yang dijalankan.
Rahman mengaku telah menjalani program ketahanan pangan ini sejak 2022 lalu bersama perangkat desa lainnya. Pria yang merupakan lulusan perguruan tinggi dengan peminatan perikanan ini tertarik untuk melanjutkan program ini ke budidaya perikanan.
“Tentunya program ini terlaksana berkat dukungan penuh dari perusahaan sekitar yang membina kita, PT PLB Astra Agro, yang rutin sejak lama memberikan dana bantuannya bagi desa sekitar, modal ini lah yang kita bentuk untuk program ketahanan pangan ini, ungkapnya.
PT Perkebunan Lembah Bhakti (PLB) yang merupakan anak usaha dari PT Astra Agro Lestari Tbk (Astra Ago) beroperasi di Aceh bagian paling Barat yakni Aceh Singkil. Perusaahaan yang bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit ini, kerap dikenal sebagai usaha bisnis yang mengedepankan keberlanjutan, salah satunya dengan pemberdayaan masyarakat sekitar.
Rahman juga menjelaskan program ketahanan pangan ini selain disalurkan sebagai dukungan ketersediaan pangan, juga sebagai program pencegahan stunting bagi bayi dan balita di desa. Karenanya, Rahman berpikir bagaimana mengelola bantuan perusahaan sehingga hasilnya dapat berkelanjutan.
“Banyak program bantuan yang disalurkan PT PLB, salah satunya bidang kesehatan seperti posyandu dan pencegahan stunting, awalnya kami salurkan PMT sekali beli. Tapi saya pikir, gimana caranya biar dana ini bisa berputar dan bantuannya jadi tidak sekali habis, bisa berkelanjutan gitu,” cerita Rahman.
Sehingga ide budidaya ikan lele ini lah muncul, selain itu budidaya yang digunakan juga mengadopsi sistem yang sedang berkembang saat ini yakni sistem bioflok.
“Sistem bioflok ini airnya selalu bersih, karena sistem pembuangan kotoran lele mengendap di bawah pipa khusus. Tiap sebelum dikasih pakan, pipa yang terhubung keluar kolam itu dibuka, nanti nyembur keluar air bersama kotoran. Lalu, kolamnya terus ditambah air, jadi bersih tanpa nguras. Inilah yang disebut sistem bioflok,” jelasnya.
“PT PLB tentunya menyambut baik ide ini, kami diberikan dana untuk seluruh kebutuhan, mulai dari tiga kolam, bibit lelenya, pakan lele, hingga peralatan lainnya yang mendukung pengelolaan lele ini” ujarnya.
Community Development Area Manager Aceh, Riduan Manik melalui Assistant CSR Catur Wibowo menyampaikan apresiasinya atas kreativitas dan konsistensi dalam mengembangkan desa dan masyarakatnya lewat bantuan yang disalurkan oleh PT PLB.
Hal ini sejalan dengan komitmen Astra Agro pada anak usahanya dalam memberdayakan ekonomi masyarakat yang memprioritaskan empat bidang yaitu ekonomi, kesehatan, lingkungan dan pendidikan.
Setiap kali panen langsung didistribusikan kepada masyarakat desa beserta dengan bayi dan balita, melalui rangkaian posyandu dengan menggabungkan program ketahanan pangan dan pencegahan stunting.
Harapannya budidaya perikanan ini terus berkelanjutan, bahkan Desa Telaga Bhakti berencana untuk menambah jenis ikan lain untuk dibudidayakan, seperti ikan nila, patin dan gurami. (*)