Jumat, November 8, 2024
BerandaDisbudpar AcehMenikmati "Swiss"nya Aceh di Kala Temu Resort

Menikmati “Swiss”nya Aceh di Kala Temu Resort

Angsa yang berenang di sekitar kolam menambah kesan romantis, menjadi tempat sempurna untuk bersantai dan menikmati alam sembari mendengarkan gemercik air sungai yang menenangkan.

Kala Temu Resort, sebuah destinasi di Simpang Kelaping, Kecamatan Pegasing, Kabupaten Aceh Tengah, menawarkan pengalaman wisata yang memukau. Keindahan taman bunganya dan suasana alam, cukup menenangkan para pengunjung.

Taman bunga yang warna-warni berpadu dengan udara pegunungan yang sejuk dan gemercik air yang mengalir dari sungai Peusangan, menyambut kedatangan setiap pengunjung. Tempat ini bukan hanya memanjakan mata, tapi juga menghadirkan ketenangan yang kerap dicari oleh wisatawan yang ingin rehat sejenak dari hiruk pikuk kota.

“Segar dan tenang di sini. Udara pegunungan dan bunga-bunganya bikin betah,” ungkap Fitri, pengunjung asal Banda Aceh yang baru tiba.

Sambil menggenggam ponselnya, Fitri sibuk mengabadikan momen di setiap sudut taman yang cantik. Tak sedikit pengunjung lainnya melakukan hal serupa, memotret keindahan panorama dengan latar belakang gunung-gunung yang “memeluk” resort ini.

Ega, wisatawan lain, menggambarkan Kala Temu Resort sebagai “Swiss”-nya orang Aceh. Bagaimana tidak? Tempat ini menawarkan keindahan ala pegunungan Eropa.

Suasana taman di Kala Temu, Aceh Tengah. (Foto: Cut Nauval D).

Bagi Ega, perjalanan dari Kota Banda Aceh sekitar tujuh jam melalui jalur darat sejauh 320 Km menuju Takengon seakan terbayar lunas saat tiba di Kala Temu.

Bukan hanya pesona alam yang menjadi daya tarik Kala Temu. Resort ini juga menawarkan pengalaman kuliner yang menarik, seperti “Kala Temu Crunchy Latte” yang menjadi menu favorit banyak pengunjung.

“Minumannya enak dan harganya masih terjangkau, sekitar 25 ribu per gelas,” cerita Ega.

Tempat ini memang masih tergolong baru, namun sejak dibuka pada akhir 2023, sudah menarik perhatian wisatawan lokal hingga luar daerah. Pengunjung ingin menikmati suasana khas pegunungan sambil menyeruput kopi Gayo yang terkenal.

Rahmat, salah satu staf Kala Temu Resort, menyebutkan bahwa kafe dan restoran ini beroperasi setiap hari mulai pukul 8 pagi hingga 10 malam.

Kolaborasi dengan Tujuh Semeja yang mengedepankan estetika dan pengalaman kuliner, membuat Kala Temu tidak hanya menawarkan makanan dan minuman, tapi juga sebuah “F&B Experience” yang memanjakan para pengunjung.

Homestay bernuansa vintage pun tersedia bagi wisatawan yang ingin bermalam dan menikmati suasana lebih lama.

Pengunjung bersantai dengan latar Sungai Peusangan di Kala Temu. (Foto: Cut Nauval D).

Kala Temu juga memiliki sebuah kolam dengan pondok kecil yang terletak di tengah, dihiasi lampu kelap-kelip yang semakin memperindah pemandangan kala senja datang.

Angsa yang berenang di sekitar kolam menambah kesan romantis, menjadi tempat sempurna untuk bersantai dan menikmati alam sembari mendengarkan gemercik air sungai yang menenangkan.

Sebagai tambahan, letaknya yang berdekatan dengan wahana arung jeram Lokop Badak membuat resort ini semakin diminati oleh wisatawan yang ingin menikmati aktivitas alam yang memacu adrenalin.

Rafting di sungai Peusangan menjadi pelengkap bagi mereka yang ingin lebih dekat dengan keindahan alam sambil menguji keberanian mereka.

Kala Temu Resort bukan hanya sekadar tempat wisata, namun sebuah destinasi yang mampu menghadirkan harmoni antara keindahan alam dan pengalaman kuliner yang menyenangkan.

Tak mengherankan jika dalam waktu singkat, Kala Temu telah menjadi salah satu tempat favorit bagi para penikmat alam, wisatawan lokal, hingga wisatawan dari luar daerah. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER