Senin, Desember 29, 2025
spot_img
BerandaAcehMendagri Tito Dianugerahi Gelar Adat Petua Panglima Hukom Nanggroe

Mendagri Tito Dianugerahi Gelar Adat Petua Panglima Hukom Nanggroe

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dianugerahi gelar adat “Petua Panglima Hukom Nanggroe” dari Wali Nanggroe Aceh, Tgk Malik Mahmud Al Haythar.

Prosesi penganugerahan gelar adat kepada Tito Karnavian berlangsung di Pendopo Wali Nanggroe, Darul Imarah, Aceh Besar, Rabu (12/11/2025). ‎Prosesi penyematan gelar dipimpin langsung oleh Wali Nanggroe Aceh, Tgk Malik Mahmud, dan disaksikan oleh Wakil Gubernur Aceh, Sekda, unsur Forkopimda Aceh, serta sejumlah pejabat lainnya.

‎Acara tersebut ditandai dengan penyematan medali dan pemasangan selempang oleh Wali Nanggroe kepada Tito Karnavian, yang kemudian dilanjutkan dengan prosesi peusijuek (tepung tawar).

‎Dalam sambutannya, Wali Nanggroe menyampaikan bahwa momen tersebut sangat bermakna dan bersejarah. Tanda kehormatan tertinggi dari lembaga tersebut diberikan berupa medali kehormatan serta gelar Petua Panglima Hukom Nanggroe.

‎“Anugerah ini diberikan atas jasa dan dedikasi beliau dalam menjaga keamanan nasional, memperkuat keamanan di Aceh, serta pengabdian luar biasa dalam menjaga perdamaian Aceh,” kata Wali Nanggroe.

‎Ia menambahkan, selama menjabat sebagai Kapolri, Tito telah menunjukkan dedikasi luar biasa dan berkontribusi besar dalam menjaga perdamaian Aceh. Hal yang sama juga terus dilanjutkan saat Tito mengemban tugas sebagai Mendagri.

‎“Dengan penganugerahan ini, rakyat Aceh menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang mendalam. Semoga menjadi lambang persaudaraan yang terus terjaga,” ujarnya.

‎Sementara itu, Tito Karnavian dalam sambutannya mengatakan bahwa pemberian gelar adat sebagai Petua Panglima Hukom Nanggroe Aceh merupakan sebuah kehormatan yang sangat bermakna bagi dirinya secara pribadi.

‎”Ini akan menjadi kenangan seumur hidup saya karena telah diberikan gelar Petua Panglima Hukom Nanggroe, yang diserahkan langsung, tanpa diwakili, oleh Paduka Yang Mulia Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud. Saya bangga menerima ini dari sebuah lembaga adat yang sangat kredibel di Aceh,” sebutnya.

‎Tito kemudian mengenang momen ketika Wali Nanggroe dan rombongan mengunjungi dirinya di Jakarta untuk menyampaikan bahwa Wali Nanggroe Aceh akan menganugerahkan gelar kehormatan atas dedikasinya selama menjabat sebagai Kapolri dan Mendagri.

‎Ia juga menjelaskan kerja keras yang dilakukan dalam menjaga stabilitas politik di Aceh selama masa jabatannya, termasuk pada masa Pilkada, ketika suhu politik meningkat.

‎Selain itu, Tito dalam sambutannya juga menyinggung perkembangan adat dan budaya di dunia, serta kaitannya dengan kondisi kekinian di Indonesia dan Aceh. Ia mengulas sejumlah skenario yang mungkin terjadi dalam perkembangan adat dan budaya Aceh di tengah era digital.

‎Di akhir sambutannya, Tito menyatakan komitmennya untuk terus mendukung dan memperkuat lembaga Wali Nanggroe sebagai benteng pertahanan adat dan budaya Aceh. Ia juga mengimbau semua pihak untuk memanfaatkan keberadaan lembaga tersebut guna mencapai tujuan pembangunan bagi Aceh. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER