Rabu, Februari 12, 2025
spot_img
BerandaMendagri Minta Gubernur Baru Jaga Stabilitas Politik dan Keamanan Aceh

Mendagri Minta Gubernur Baru Jaga Stabilitas Politik dan Keamanan Aceh

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta kepada Gubernur Aceh Muzakir Manaf dan Wakil Gubernur Fadhullah untuk menjaga stabilitas politik dan keamanan di Aceh.

Pernyataan itu disampaikan Tito dalam acara pelantikan Gubernur Aceh Muzakir Manaf dan Wakil Gubernur Aceh Fadhullah, di Gedung Utama DPRA, Banda Aceh, Rabu (12/2/2025).

“Saya mohon betul kepada gubernur dan wakil gubernur terpilih, saya sudah mendengar komitmen beliau untuk memajukan Aceh. Tetapi poin yang terpenting adalah mari kita jaga betul stabilitas politik dan keamanan di Provinsi Aceh,” ujar Tito.

Menurutnya, menjaga stabilitas politik dan keamanan bukanlah tugas yang mudah, terutama mengingat sejarah panjang Aceh dalam menghadapi konflik. Karena itu dia meminta agar keamanan harus dirawat seperti merawat kesehatan.

“Aman itu sama seperti kita merawat kesehatan. Bukan datang begitu saja tapi harus dirawat dan dijaga. Kita tahu betapa mahalnya sehat kalau kita sudah sakit, sama betapa mahalnya aman kalau kita sudah merasakan pahitnya tidak aman,” ujar Tito.

Tito juga mengapresiasi keberhasilan perdamaian di Aceh yang terbentuk sejak perjanjian damai yang dimediasi oleh pihak-pihak terkait, termasuk Wakil Presiden ke-10 Jusuf Kalla yang berperan besar dalam menghentikan pertumpahan darah.

Sebagai salah satu tokoh yang terlibat dalam sejarah perdamaian Aceh, Muzakir Manaf diharapkan dapat terus menjaga stabilitas yang sudah terbentuk.

Selain itu, tokoh-tokoh lain mantan Menteri Hukum dan HAM kabinet Indonesia bersatu Hamid Awaluddin, serta fasilitator damai asal Finlandia Juha Christensen serta Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al-Haythar, juga bagian penting dari proses perdamaian di Aceh.

Oleh karena menurutnya ini modal terpenting bagi Aceh. Bukanlah sumber daya alam yang hebat atau sumber daya manusia yang pintar-pintar di Aceh tetapi yang terpenting adalah jaga stabilitas politik dan keamanan.

Ia menegaskan bahwa menjaga stabilitas politik dan keamanan adalah kunci utama untuk mendorong pembangunan dan kesejahteraan rakyat.

“Tanpa keamanan, apapun itu inovasi, keinginan, dan visi misi untuk memajukan rakyat tidak akan pernah terbentuk karena pembangunan tidak akan berjalan,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Tito juga menyoroti capaian Aceh di bidang ekonomi. Ia menyebut pertumbuhan ekonomi Aceh mencapai 5,03 persen, di atas rata-rata nasional. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Aceh juga cukup tinggi, begitu pun sesuai yang disampaikan Pj Gubernur Aceh Safrizal ZA kemiskinan Aceh turun dua persen.

Kendati demikian, tambah Tito, angka kemiskinan Aceh masih di atas nasional. Karena itu, inilah tugas dan tanggungjawab Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh untuk memajukan rakyat Aceh.

Pemerintah pusat, lanjut Tito, akan memberikan dukungan penuh pada kepemimpinan Muzakir Manaf dan wakilnya dalam menjalankan tugas untuk memajukan Aceh.

Mengakhiri sambutannya, Mendagri mengucapkan selamat kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh yang baru dilantik serta mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung kepemimpinan mereka demi mewujudkan kesejahteraan rakyat Aceh. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER