Jumat, April 26, 2024
Google search engine
BerandaKulinerMencicipi Manisnya Pisang Barangan dan Segarnya Timun Tikoh, Oleh-oleh Khas Pidie 

Mencicipi Manisnya Pisang Barangan dan Segarnya Timun Tikoh, Oleh-oleh Khas Pidie 

Pidie (Waspada Aceh) – Jalan Raya Banda Aceh – Medan tepatnya di Desa Simpang Beutong, Kecamatan Laweung, Kabupaten Pidie, tampak pondok-pondok pedagang yang berjejer di sepanjang jalan.

Ratna, 50, duduk santai di pondok miliknya di Desa Simpang Beutong, Kamis (17/5/2020). Pondok itu berada persis di sisi jalan raya Medan-Banda Aceh.

Ratna tampak segera beranjak untuk melayani pembeli yang singgah di depan pondoknya. Tampak pisang barangan tergantung rapi di pondok itu. Ada juga timun Aceh, yang ditumpuk di atas meja. Masyarakat lokal menyebutnya timun tikoh (timun tikus). Timun ini memang berukuran kecil. Di pondok tersebut juga Ratna menjual labu segar.

Piyoh hai, aci rasa pisang sale, nyo mangat that, na laen boh timon, labu, (silakan mampir, coba rasa pisang sale ini enak sekali, ada juga buah timun, labu),” tawarnya kepada pembeli.

Ratna mengatakan, kawasan itu juga dikenal menjual pisang barangan segar. Katanya, pisang tersebut matang secara alami, langsung dari pohonnya. Bukan matang melalu proses diperam atau dikarbit. Karena matang alami, sehingga rasanya lebih manis dan lemak. Dia mengaku memiliki beberapa hektare kebun di Padang Tijie yang diberdayakan untuk menanam pisang tersebut.

“Jadi pisang-pisang yang kami jual ini berasal dari kebun sendiri. Kalau sudah tua baru ditebang dari pohonnya,” katanya.

Proses budidaya pisang ini mudah, kata dia. Karena pemerintah juga memberikan dukungan kepada para petani. Mulai dari proses awal, perawatan dan proses pemasaran. Ratna menjual pisang barangan per sisirnya Rp8.000 – Rp15.000.

Ratna mengatakan jika pisang barangan tersebut sudah terlalu matang, maka pisang tersebut dipotong menjadi tiga bagian dan dijemur untuk menjadi olahan makanan khas Aceh yang disebut pisang sale.

“Kalau sudah terlau matang pisangnya, kita olah jadi pisang sale. Kita jemur, lalu goreng dengan dicampur tepung, rasanya manis alami dan renyah,” ungkapnya.

Saat Waspadaaceh.com mencicipi penganan khas Aceh ini, rasanya benar-benar gurih dan manis alami. Pasca lebaran Idul Fitri ini, kata Ratna, penjualan pisang sale meningkat 80 persen dari hari biasanya. Dia biasanya menjual pisang sale Rp50.000 per/Kg. Katanya, dalam sehari ada 5 Kg hingga 6 Kg pisang sale terjual kepada pembeli.

“Setiap orang lewat jalan ini selama lebaran pasti mampir, untuk oleh-oleh pulang kampung,” ujarnya. (Cut Nauval Dafistri)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER