Sigli (Waspada Aceh) – Oknum warga bertindak kasar dan beringas ketika melakukan aksi penutupan objek wisata Pantai Mantak Tari, Kecamatan Simpang Tiga, Kabupaten Pidie.
Mereka merusak dan merubuhkan sejumlah kios penjaja makanan milik pengusaha mikro setempat, bahkan bertindak beringas dengan merebut Hand Phone (HP) wartawan Harian Waspada, pada Minggu pagi (8/9/2019).
Ketua Persatuwan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Pidie, Idris Ismail mengatakan, aksi perampasan HP wartawan itu terjadi pada saat sejumlah warga mulai merubuhkan kios berbentuk gubuk yang ada di lokasi Pantai Mantak Tari. Saat wartawan Waspada mengambil gambar dengan menggunakan camera Hand Phone, datang beberapa warga dari kerumunan massa melarang wartawan itu mengabadikan aksi tersebut.
Satu diantaranya bahkan datang dan langsung merampas HP wartawan. Lalu pesawat HP itu diserahkan kembali kepada rekannya dengan maksud agar menghapus foto-foto aksi saat mereka merubuhkan kios-kios tersebut. Setelah itu, HP itu dikembalikan kepada wartawan bersangkutan.
Menurut Idris Ismail, aksi perampasan HP wartawan itu, bentuk pelanggaran hukum karena menghalang-halangi tugas jurnalistik, dan ini diatur dalam Undang Undang No 40 Tahun 1999, tentang pers. Apalagi kata dia, wartawan itu sudah duluan memperkenalkan diri sebagai wartawan yang sedang bertugas meliput kegiatan tersebut.
“Dalam UU No 40 Tahun 1999, itu disebutkan barang siapa menghalangi tugas wartawan dapat diancam hukuman dua tahun, dan denda Rp 500 juta. Jadi ini mohon pengertian dari saudara-saudara yang melakukan aksi. Bahwa tugas kami ini dilindungi undang-undang,” katanya.
Kapolres Pidie AKBP Andi NS Siregar, membenarkan telah terjadi aksi pembakaran terhadap sejumlah kios berbentuk gubuk di lokasi Pantai Mantak Tari yang dilakukan Orang Tidak Dikenal (OTK) sekira pukul 05:30 WIB. Kemudian dilanjutkan dengan aksi massa merusak dan merubuhkan gubuk atau kios di lokasi yang sama.
”Benar, pada hari Minggu 8 September 2019, sekira pukul 05.30 WIB bertempat di Pantai Mantak Tari Kec. Simpang Tiga, telah terjadi pembakaran beberapa unit gubuk/rex tempat jualan makanan yang dilakukan oleh orang tak dikenal,” kata AKBP Andi NS Siregar. (b10)