Sabtu, Juni 28, 2025
spot_img
BerandaEkonomiMasjid Semestinya Sebagai Motor Penggerak Ekonomi Umat

Masjid Semestinya Sebagai Motor Penggerak Ekonomi Umat

Medan (Waspada Aceh) – Prof.Fachruddin Azmi mengatakan, masjid sebagai pusat kegiatan umat, sudah semestinya menjadi motor penggerak pemberdayaan ekonomi umat.

Fachruddin menyampaikan pesan itu di kantor MUI (Majelis Ulama Indonesia) Sumatera Utara, baru-baru ini, ketika memberi sambutan mewakili ketua MUI Sumut, pada acara silahturahim BIdang Pemberdayaan Ekonomi di kantor MUI Sumut di Medan.

Kegiatan silaturahim ini dihadiri oleh Ormas penggiat masjid di Sumut seperti Dewan Masjid Indonesia (DMI), Forum Silaturrahim Badan Kemakmuran Masjid Indonesia (Fosil BKMI), Masyarakat Syariah Indonesia (MES), dan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Sumut, membahas berbagai permasalahan perekonomian umat.

Sementara itu Prof.Saparuddin, ketua BIdang Pemberdayaan Ekonomi Umat MUI Sumut mengatakan, pihaknya menginisiasi silaturahim sebagai bagian dari misi MUI.

“Perlu sinergi dan kekuatan kolektif dalam membangun perekonomian umat,” lanjut Saparuddin.

Sekretaris Bidang Pemberdayaan Umat MUI Sumut, Putrama Alkhairi, yang juga sebagai direktur Pusat Inkubasi Bisnis Syariah MUI Sumut mengatakan, potensi keumatan dalam hal jumlah dan volume sangat besar, sehingga perlu langkah strategis untuk menyikapinya.

“Kami menyiapkan diri kami sebagai salah satu referensi bagi tumbuhnya bisnis-bisnis syariah baru di Sumut,” terang Putrama.

Pada silaturahim ini, dilakukan diskusi yang dipandu oleh Cahyo Pramono dan Salman Nasution, pengurus Komisi Pemberdayaan Umat MUI Sumut, yang mencatat banyak pemikiran dan data tentang ekonomi umat.

Silaturahim ini menghasilkan ide-ide dan kesepakatan untuk melakukan beberapa kegiatan bersama dalam hal pemberdayaan ekonomi umat melalui masjid.

Di antaranya adalah pendataan dan penelitian lebih mendalam atas permasalahan perekonomian umat, pendataan profil masjid dan jemaahnya terkait pemberdayaan ekonomi umat. Juga penyusunan dan sosialisasi materi dan modul kewirausahaan syariah bagi para dai di Sumatera Utara serta upaya mempromosikan pemberdayaan perekonomian umat melalui Wakaf Produktif.

Syahlan Jukhri Nasution, mewakili Fosil BKMI, menyatakan perlu dibangun pentahelix ekonomi keumatan dengan konsep integral dan berkelanjutan.

“Perlu tema besar yang membebaskan dan menyejahterakan Indonesia melalui jalan eakaf,” ujarnya.

Ustaz Irhamuddin Latif dari DMI menjelaskan kerja-kerja teknis DMI Sumut dalam hal pengembangan UPZ dan bekerjasama dengan Baznas dan Lazis di samping mensponsori pengembangan UMKM berbasis masjid dan mempromosikan koperasi anti rentenir/ riba.

“Masyarakat Ekonomi Syariah Sumut, bekerja menyosialisasikan dan mendukung semua aktivitas yang mempromosikan ekonomi berbasis syariah di Sumut,” terang Ustaz Sugiyanto, Ketua Harian MES.

“Kami melakukan pendampingan-pendampingan seperti di Kampung Tahu Binjai,” lanjut Sugiyanto.

Menutup diskusi, Prof.Ritha F. Dalimunthe dari KDEKS menjelaskan sudah ada prodi kewirausahaan di USU dan inkubator bisnis sebagai kerjasama dengan BI dan OJK. Ritha menawarkan hasil penelitian kewirausahaan yang sudah dimiliki lembaganya sebagai referensi untuk pengembangan ekonomi umat di Sumut. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER