Banda Aceh (Waspada Aceh) – Sejumlah mahasiswa Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Universitas Bina Bangsa Getsempena (UBBG), Banda Aceh, mengeluhkan buruknya pelaksanaan program tersebut.
Keluhan mencakup minimnya pembinaan, lemahnya koordinasi, hingga ketidakjelasan pemanfaatan dana beasiswa. Mahasiswa menilai kegiatan peningkatan kapasitas, seperti seminar dan pelatihan, sangat minim.
“Satu-satunya seminar hanya digelar Desember 2024, itu pun membingungkan karena pakai dua spanduk dengan judul berbeda,” ujar MR, mahasiswa PPG, Kamis (12/6/2025).
Koordinasi antarbagian dinilai lemah. Informasi penting, seperti jadwal ospek, kerap disampaikan mendadak. DY, mahasiswa asal luar kota, mengaku baru mendapat info ospek beberapa jam sebelum acara dimulai.
Masalah administratif juga mencuat. Nomor induk mahasiswa (NIM) baru diterbitkan sebulan setelah kuliah dimulai. Jadwal kuliah, UTS, dan PPL tidak diberikan secara resmi, kecuali jika ditanyakan langsung oleh mahasiswa.
“Hampir semua informasi hanya muncul kalau ditanya. Kalau tidak, kampus lebih sering promosi,” ujar NA.
Dana beasiswa sekitar Rp17 juta per mahasiswa turut dipertanyakan.
Mahasiswa merasa tidak merasakan manfaat langsung. “Badge nama saja baru dibagikan di akhir semester, itupun kualitasnya rendah,” kata DF.
Ia juga menyebut mahasiswa harus menanggung semua kebutuhan proyek dan kegiatan secara mandiri.
Kegiatan akademik pun dinilai minim. Beberapa dosen disebut sering membatalkan kuliah secara sepihak. Dalam kegiatan seperti Gelar Karya dan proyek kepemimpinan, mahasiswa merasa tidak mendapat arahan.
“Semua kami urus sendiri,” ujar RN.
Masalah lain muncul saat sesi wawancara dengan tim Direktorat Jenderal GTK Kemendikbud. Mahasiswa yang mewakili tidak diberi pengarahan dan hanya diminta menyampaikan hal positif.
“Rasanya seperti interogasi, bahkan dosen ikut menyaksikan,” ucap DY.
Sistem Learning Management System (LMS) juga tidak dimanfaatkan optimal. Meski mahasiswa telah mengunggah tugas, sebagian nilai UAS belum muncul, menyebabkan tiga mahasiswa terancam gagal ikut Uji Kompetensi PPG (UKPPG).
Saat dikonfirmasi, Koordinator PPG UBBG Ahmad Nasriadi menilai keluhan mahasiswa hanyalah pelampiasan karena tidak lulus UKPPG.
“Keluhan itu bentuk pelampiasan dan fitnah karena mereka tidak disiplin dan tidak menyelesaikan tugas sesuai arahan dosen,” tulisnya dalam pesan singkat. (*)