Banda Aceh (Waspada Aceh) – Pemerintah Aceh bersama UNICEF dan Flower Aceh menggelar Youth Health Leadership Bootcamp di Banda Aceh, 13–15 September 2025. Puluhan remaja dari berbagai kabupaten/kota di Aceh ikut serta dalam kegiatan ini.
Selama tiga hari, para peserta dilatih kepemimpinan, komunikasi publik, advokasi kebijakan, hingga perencanaan program.
Bootcamp ini digelar untuk menjawab berbagai persoalan kesehatan remaja Aceh, mulai dari stunting, anemia, imunisasi dasar, hingga kesehatan reproduksi.
“Kami berharap peserta bisa jadi agen perubahan di lingkungannya. Mereka bisa bantu pemerintah mengedukasi teman sebaya tentang gizi, imunisasi, dan kesehatan reproduksi,” kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Aceh, Ners Yennizar, Jumat (19/9/2025).
Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis, menilai pendidikan kesehatan harus jadi tanggung jawab bersama lintas sektor, bukan hanya dinas kesehatan.
Sementara perwakilan UNICEF Aceh, dr. Tira Aswitama, menyebut ide-ide remaja penting untuk membuat kebijakan kesehatan lebih responsif.
Koordinator Divisi KPP Flower Aceh, Hendra Lesmana juga menegaskan komitmennya mendukung penguatan kapasitas remaja.
“Bootcamp ini adalah ruang belajar sekaligus ruang aktualisasi. Kami ingin memastikan suara remaja, khususnya perempuan muda, terdengar dan menjadi bagian penting dari kebijakan daerah,” jelasnya.
Bootcamp ditutup dengan simulasi Model Parlemen Remaja. Dalam simulasi itu, peserta membahas rancangan Qanun Kesehatan Remaja yang mereka susun sendiri. Simulasi ini jadi media belajar agar remaja memahami proses perumusan kebijakan publik. (*)
